AIMRI Dukung Pertambangan Indonesia yang Berkelanjutan

Jurnalis: Hanum Aprilia

Kabar Baru, Jakarta – Asosiasi Industri Mineral Republik Indonesia mengadakan Diskusi Publik dengan Judul Membangun Masa Depan Pertambangan Yang Berkelanjutan bertempat di Kantor DPP AIMRI, Jalan Tebet Barat Dalam VI C no. 1.

Diskusi ini dihadiri oleh dua orang pemateri yaitu Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bapak Dr. Ir. Hendra Gunawan dan juga Ibu Dr. Alin Halimatussadiah dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Pada diskusi ini, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batu Bara menjelaskan bahwa saat ini dari pemerintah, telah melakukan langkah-langkah pengawasan secara teknis dan lingkungan terhadap berjalannya industri pertambangan.

“Pemerintah saat ini diawasi juga oleh Aparat Penegak Hukum, jadi kami pengawas yang diawasi juga. Sehingga ketika pengawasan terhadap teknis dan lingkungan itu tidak dilakukan, dan bahkan luput, maka ini akan menjadi concern Aparat Penegak Hukum terhadap kami juga”, ujar Hendra Gunawan.

Selain itu, Hendra Gunawan menyampaikan bahwa sesuai dengan Keptusan Menteri ESDM No 1827K/30/MEM/2018 bahwa sudah terdapat panduan-panduan yang wajib dilakukan, yaitu Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Kegiatan Eksplorasi, Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Kegiatan Konstruksi, Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Kegiatan Penambangan, dan juga Prinsip Pengelolaan Reklamasi dan Pasca Tambang, kemudian dari semua itu, Kementerian ESDM memonitor itu semua melalui Inspektur Tambang dan juga Kepala Teknik Tambang (KTT).

“Kedepan, kami juga akan melakukan monitoring secara real time dan terintegrasi dengan teknologi, seperti halnya kami yang sudah memantau Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melalui tablet laptop dan atau ipad”, ujar Hendra menambahkan.

Sementara itu Dr. Alin Halimatussadiah menjelaskan bahwa jumlah luasan konsesi tambang nikel meningkat tajam pada area forestrasi, sehingga ini membutuhkan awereness dari semua pihak terhadap lingkungan hidup.

“Tren masa depan dari pasar global adalah terkait raw material yang berasal dan bersumber dari proses hulu yang ramah lingkungan dan juga berkelanjutan, misalkan electric vehicle itu untuk ramah lingkungan dan keberlanjutan, tapi jika berasal dari sumber dan proses di hulu yang produksinya tidak ramah lingkungan dan tidak berkelanjutan, maka pasar global akan menolak itu, sehingga ini harus menjadi perhatian bersama”, ujar Dr. Alin.

Dr. Alin pun menambahkan bahwa ekonomi dan lingkungan perlu dikombinasikan secara baik agar bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat di daerah serta meningkatkan serapan tenaga kerja di daerah. Jangan sampai daerah hanya memperoleh Dana Bagi Hasil (DBH) semata.

Ketua DPP AIMRI Bidang Lingkungan Hidup, Wildan Galang Dermawan mengatakan bahwa membangun masa depan pertambangan yang berkelanjutan adalah tantangan bagi semua pihak.

“Indonesia membutuhkan green leadership yang mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan dalam pengambilan keputusan dan strategi organisasi. Pemimpin yang menerapkan green leadership tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada dampak sosial dan lingkungan dari tindakan mereka. Kita harus berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, karyawan, dan lingkungan”, ujar Wildan, yang juga merupakan putra daerah Provinsi Sulawesi Tenggara ini.