Pasar Hewan Ciwareng Diserbu Pembeli dari Luar Daerah, Sapi Berlabel Sehat Jadi Incaran

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Purwakarta – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Purwakarta melakukan pemeriksaan ketat terhadap kesehatan hewan kurban di Pasar Hewan Ciwareng, Senin (26/5). Pemeriksaan difokuskan pada ternak sapi dan kerbau yang banyak diminati masyarakat sebagai hewan kurban.

Kegiatan ini bertujuan memastikan bahwa setiap hewan yang diperjualbelikan dalam kondisi sehat, layak dikurbankan, dan aman untuk dikonsumsi. Hewan yang telah memenuhi syarat kesehatan diberi label khusus sebagai penanda.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Diskanak Purwakarta, Wini Karmila, menyampaikan bahwa pemeriksaan rutin memang dilakukan setiap pekan. Namun, menjelang Idul Adha, intensitas pemeriksaan ditingkatkan karena volume peredaran hewan meningkat tajam.

“Hari ini kami melakukan pemeriksaan sekaligus pemasangan label sehat pada hewan kurban yang akan dilalulintaskan. Label ini hanya diberikan kepada ternak yang telah dinyatakan sehat oleh petugas kami,” ujar Wini.

Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan melalui dua tahapan, yaitu administrasi dan klinis. Pemeriksaan administrasi meliputi pengecekan dokumen, seperti surat keterangan sehat dari daerah asal terutama untuk ternak yang didatangkan dari luar daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Lampung.

Sementara itu, pemeriksaan klinis mencakup evaluasi kondisi fisik hewan, termasuk pengecekan mata, lubang hidung (kumlah), mulut, postur tubuh, serta tanda-tanda penyakit menular. Semua proses ini dilakukan oleh petugas veteriner yang telah ditugaskan khusus untuk pengawasan Idul Adha.

“Pasar Hewan Ciwareng merupakan salah satu pasar hewan terbesar di Jawa Barat. Setiap menjelang Idul Adha, aktivitas jual beli meningkat signifikan karena banyak pedagang dan pembeli dari luar daerah masuk ke sini. Maka pengawasan kesehatan hewan menjadi sangat penting,” tambah Wini.

Tingginya minat masyarakat terlihat dari padatnya transaksi di pasar tersebut. Salah satunya datang dari luar daerah, yakni Edi, warga Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Ia mengaku sengaja datang ke Purwakarta karena ketersediaan hewan kurban di daerahnya terbatas.

“Di Serang sudah tidak ada pasar hewan. Di sini pilihannya banyak dan kondisinya juga bagus-bagus. Saya beli dua ekor sapi yang sudah diberi label sehat. Jadi lebih tenang dan yakin saat nanti dikurbankan,” ujar Edi.

Diskanak Purwakarta berharap, melalui pengawasan dan pelabelan ini, masyarakat dapat membeli hewan kurban dengan lebih percaya diri. Selain memenuhi syariat Islam, hewan yang sehat juga penting untuk menjamin keamanan pangan masyarakat.