Realitas Politik Negeri, Kaca Mata 2024

Editor: Ahmad Arsyad
Kabar Baru, Opini- Kadang apabila kita berbicara politik sebagian besar masyarakat menghindarinya, bahkan hanya segelintir masyarakat yang respect untuk membicarakan tentang politik, atau para masyarakat yang telah menjadi pengurus dan partisipan partai, harusnya dengan adanya ruang-ruang tersebut menjadi upaya besar bagi setiap masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi. Pemahaman politik masyarakat yang masih rendah menyebabkan pemahaman itu hanya sebatas kontestasi.
Demokrasi yang telah di gelar seluas-luasnya di republik ini menjadikan masyarakat setara dan memiliki hak yang sama, namun itu hanya sebatas kata, sifat feodalistik dalam setiap roda demokrasi malah membuat masyarakat terkungkung, tidak dapat berekspresi sedemikian rupa. Belum lagi para pemilik modal yang telah masuk dalam ruang-ruang demokrasi tersebut, seakan-akan demokrasi yang diagung-agungkan bukan memberikan kebebasan malah menimbulkan penindasan baru.
Beberapa hal dapat kita lihat sebagai masyarakat. Adanya undang-undang yang menetapkan apabila ingin mencalonkan diri menjadi Presiden dan wakil Presiden harus memiliki seminimalnya 20 Persen Parlemen Threshold, ini kan secara nyata menunjukkan terlalu besar peran para elit Politik, untuk menentukan masa depan Negeri, dan telah mengangkangi yang namanya demokrasi, sangat jelas dan nyata dengan penetapan hal tersebut telah merampas hak-hak masyarakat itu sendiri.
Dalam paham Liberalisme yang mengagungkan kebebasan dan melahirkan produk demokrasi, memberikan ruang terlalu besar kepada penguasa atau yang ingin merebut kekuasaan adalah kesalahan yang besar, karena seharusnya kekuasaan yang di berikan oleh masyarakat hanya sebatas melindungi hak-hak rakyat itu sendiri, itulah idealnya. Namun demokrasi ala Indonesia malah menumbuh suburkan Oligarki, yang siap-siap melakukan penindasan atas nama rakyat.
Permasalahan tersebut akan memperlambat pembangunan politik bangsa kita sendiri, dan makin lamanya kita menuju masyarakat yang dikatakan madani atau negara maju. Semoga para elit politik sadar akan hal itu. Dan siap melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara bukan mementingkan kelompok atau golongan, tapi semua itu atas nama rakyat. Apabila itu terjadi saya yakin. Negeri ini akan menjadi negeri yang maju yang dapat bersaing di seluruh dunia.
*) Penulis adalah Mhd. Syafriadi, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Nasional.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co