Sudahkah Cukup Ketersedian Pangan di Indonesia

Editor: Bahiyyah Azzahra
Ketahanan pangan di Indonesia menjadi isu yang cukup kompleks. Terdapat beberapa aspek untuk terpenuhinya konsep ketahanan pangan diantaranya ketersediaan pangan, aksesibilitas, serta kualitas dan keamanan pangan.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah aksesibilitas. Dalam konteks ketahanan pangan, tantangan terbesar untuk terpenuhi yang dihadapi Indonesia adalah kondisi geografis dan infrsatuktur yang kurang memadai.
Beberapa wilayah Indonesia yang sulit dijangkau, diantaranya:
1. Papua, kondisi geografis papua yang merupakan pegunungan terjal dan hutan lebat juga banyak desa pedalaman membuat biaya untuk akses ke tempat tersebut memakan biaya yang cukup banyak.
2. Pedalaman Kalimantan, beberapa daerah yang berada di Kalimantan Dalam seperti Kalimantan Barat, Tengah, dan Utara terkendala minimnya infrastruktur serta jarak yang jauh sehingga berpengaruh pada sulitnya akses pangan yang merata.
3. Nusa Tenggara Timur, khususnya pulau-pulau kecil seperti Sumba, Timor, dan Flores kerap mengalami kendala akses pangan disebabkan infrastruktur yang jauh dari kata memadai dan kondisi tanah daerah tersebut yang kurang subur.
Sering juga terjadi kekeringan yang membuat kondisi kian memburuk, yang menyebabkan produksi dan pasokan pertanian pangan jadi sangat minimal.
4. Kepulauan Maluku, terdiri atas ribuaan pulau kecil dan jarak antar pulau yang jauh juga menjadi hambatan akses pangan. Keadaan tersebut diperparah dengan terbtasnya transportasi dan infrastruktur distribusi yang mengakibatkan persediaan pangan tidak selalu tersedia.
5. Aceh Tengah dan Gayo Lues, daerah yang terletak di pegunungan Aceh ini juga mengalami kesulitan pangan karena medan berbukit yang sulit diakses dan infrastruktur yang kurang memadai. Ketika terjadinya cuaca ekstrem atau bencana alam, distribusi pangan ke daerah ini terhambat.
6. Kepulauan Mentawai, pulau yang terletak di lepas Pantai Sumatera Barat ini kerap kali
menghadapi kendala akses pangan. Lagi-lagi disebabkan transportasi dan infrastruktur yang kurang memadai sehingga warga setempat seringkali sulit untuk mendapatkan pangan dengan harga yang terjangkau, keadaaan tersebut semakin parah ketika cuaca buruk melanda.
7. Pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Miangas (Sulawesi Utara), Pulau Rote (NTT) dan Pulau Natuna (Kepulauan Riau), menghadapi tantangan akses pangan yang sama yakni sulitnya transportasi serta jarak yang jauh, hal tersebut membuat pengiriman pangan ke pulau-pulau tersebut jadi tidak teratur.
Meskipun di Indonesia banyak sekali pilihan makanan bergizi namun, tidak semua orang dapat dengan mudah mengakses hal tersebut.
Terlebih mereka yang tinggal di pedalaman dengan akses yang sulit dijangkau. Padahal sebuah wilayah atau negara jika ingin terpenuhi konsep ketahanan pangannya
harus juga mencakup akses pangannya ke semua daerah.
Daerah terpencil juga seringkali bergantung pada produk pangan tertentu, sehingga kurangnya diverifikasi pangan semakin memperburuk situasi.
Penyelesaian masaah sepeerti ini mungkin bisa dilakukan beberapa cara, yaitu memperbaiki infrastruktur, membangun sistem logistik yang lebih efektif, memberdayakan warga setempat untuk
memproduksi pangan guna memenuhi kebutuhan mereka.
*) Penulis adalah Fitriana Sayur, 5F – Ilmu Komunikasi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co