Stunting Turun Drastis! Purwakarta Catat Penurunan 9,5% dalam Setahun

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Angka prevalensi stunting di Kabupaten Purwakarta turun drastis. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia yang dirilis Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di daerah ini turun dari 24 persen pada 2023 menjadi 14,5 persen pada 2024.
Penurunan sebesar 9,5 persen ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Norman Nugraha, saat membuka kegiatan Aksi Perencanaan Pemerintah Desa dan Kelurahan dalam Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, Selasa (27/5), di Bale Sawala Yudistira, Kompleks Pemkab Purwakarta.
“Alhamdulillah, melalui kerja sama seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat, angka stunting berhasil kita turunkan secara signifikan,” ujar Norman yang juga menjabat Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Purwakarta.
Acara ini dihadiri para camat, kepala desa, lurah, serta kepala puskesmas se-Kabupaten Purwakarta. Menurut Norman, keberhasilan tersebut merupakan hasil dari sinergi lintas sektor dan pelaksanaan program intervensi yang konsisten.
Namun, ia mengakui masih ada wilayah yang menjadi perhatian khusus, yakni Kecamatan Plered dan Maniis. Kedua wilayah tersebut mencatat angka stunting yang relatif tinggi.
“Salah satu kendalanya adalah jumlah balita yang cukup besar. Kami akan lakukan intervensi lebih intensif di sana,” katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menjaga sanitasi lingkungan sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Pemkab Purwakarta dalam mendukung target nasional penurunan stunting pada 2025. (***)