Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Samsung Menatap 2025: Strategi Baru di Tengah Gempuran Teknologi Global

WhatsApp Image 2025-12-07 at 19.55.35

Editor:

Kabar Baru, Kolom – Tahun 2025, Samsung kembali menjadi sorotan industri teknologi global. Perusahaan yang bermula sebagai usaha dagang kecil di Korea Selatan pada 1930-an itu telah menjelma menjadi raksasa yang memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan modern melalui jajaran produknya, mulai dari smartphone, televisi, chip semikonduktor, hingga perangkat rumah tangga pintar. Meski demikian, di tengah dominasinya, Samsung menghadapi dinamika persaingan yang semakin ketat. Laporan Samsung Electronics Annual Report (2024) menunjukkan bahwa pendapatan perusahaan masih ditopang oleh sektor semikonduktor dan smartphone, tetapi percepatan perubahan pasar global termasuk agresivitas produsen Tiongkok, ketidakpastian geopolitik, serta ekspektasi konsumen yang terus meningkat menempatkan perusahaan ini pada persimpangan strategis. Di tengah kondisi tersebut, muncul pertanyaan fundamental: bagaimana Samsung menjaga relevansi dan mempertahankan posisi kepemimpinannya ketika inovasi saja tidak lagi cukup untuk menjamin dominasi?

Kekuatan yang Menjadi Fondasi

Selama puluhan tahun, Samsung dikenal sebagai perusahaan yang menempatkan riset dan pengembangan sebagai inti strateginya, dengan investasi besar pada laboratorium riset, insinyur kelas dunia, serta pengembangan teknologi seperti layar AMOLED, kamera berbasis kecerdasan buatan, dan chip Exynos yang mengokohkan posisinya di atas banyak pesaing. Interbrand (2024) bahkan menempatkannya sebagai salah satu dari lima merek paling bernilai di dunia, menegaskan kuatnya identitas Samsung dalam gaya hidup digital modern. Selain itu, kapasitas produksi global yang tersebar di berbagai negara memungkinkan Samsung memenuhi permintaan dalam jumlah besar sekaligus menjaga kualitas dan efisiensi biaya, menjadikannya perusahaan yang mampu bertahan dan terus mendominasi pasar hingga kini.

Kelemahan yang Menuntut Perubahan

Jasa Penerbitan Buku

Namun, di balik kekuatannya, Samsung memiliki beberapa kelemahan struktural yang diakui perusahaan sendiri, terutama ketergantungan pada segmen smartphone di tengah perlambatan pasar global dan menurunnya urgensi konsumen untuk memperbarui perangkat setiap tahun; selain itu, diferensiasi perangkat lunak Samsung juga dinilai masih kurang kuat karena meskipun antarmuka One UI terus dikembangkan, perusahaan tetap bergantung pada Android, sementara Kim dan Park (2023) menunjukkan bahwa integrasi ekosistem Apple jauh lebih efektif dalam membangun loyalitas jangka panjang, sehingga Samsung perlu lebih serius memperkuat platform dan layanan digital miliknya; di sisi lain, skala produksi yang begitu besar membuat perusahaan rentan terhadap gejolak geopolitik, sebab ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok berpotensi mengganggu rantai pasok, dan sebagaimana diberitakan Reuters (2024), pembatasan ekspor chip berteknologi tinggi menjadi sumber ketidakpastian signifikan bagi banyak perusahaan Asia, termasuk Samsung.

Peluang Baru di Era AI dan IoT

Meski menghadapi tekanan, pasar global juga membuka peluang besar bagi Samsung, terutama dengan transisi menuju kecerdasan buatan pada smartphone, perangkat rumah, hingga otomotif yang mendorong lonjakan permintaan chip AI, kendaraan listrik, dan teknologi komputasi awan—area di mana Samsung, sebagai salah satu produsen semikonduktor terbesar dunia, berada dalam posisi strategis untuk memimpin; selain itu, pertumbuhan signifikan di negara-negara berkembang turut memberi angin segar, sebab Counterpoint Research (2024) menyebut kawasan Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika sebagai motor utama pertumbuhan smartphone dalam lima tahun ke depan, pasar yang selama ini menjadi benteng kuat Samsung melalui lini Galaxy A dan Galaxy S; tak hanya itu, peluang lain terbuka lebar melalui penguatan ekosistem rumah pintar, di mana platform SmartThings yang semakin banyak digunakan memungkinkan integrasi beragam perangkat dari televisi, kulkas, mesin cuci, hingga sistem keamanan rumah yang dalam era IoT menjanjikan keunggulan kompetitif penting bagi masa depan perusahaan.

Ancaman dari Asia Timur: Kompetisi Paling Sengit

Meski demikian, persaingan di pasar smartphone terus memanas. Perusahaan-perusahaan Tiongkok, seperti Xiaomi, Oppo, Vivo, dan Huawei, semakin agresif dengan strategi harga yang sangat kompetitif. Mereka menawarkan perangkat dengan teknologi tinggi, namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau bagi pasar berkembang. Kondisi ini membuat Samsung harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan posisinya. Sektor semikonduktor, ancaman datang dari dua arah sekaligus: pesaing teknologi seperti TSMC di Taiwan, dan ketidakpastian aturan dagang internasional yang berubah cepat. Situasi ini mengharuskan Samsung untuk menyusun strategi mitigasi risiko jangka panjang pada rantai pasok global yang kini semakin rentan.

Strategi Samsung: Menyatukan Ekosistem, Menguatkan Identitas

Dalam dinamika pasar tersebut, Samsung tampaknya perlu memadukan keunggulan teknologinya dengan strategi bisnis yang lebih menyeluruh, khususnya dengan memperkuat integrasi ekosistem digital yang menghubungkan smartphone, perangkat rumah pintar, wearables, dan televisi dalam satu sistem sehingga mampu membangun loyalitas konsumen sekaligus menciptakan pengalaman digital yang lebih utuh; di saat yang sama, percepatan inovasi layanan berbasis AI mulai dari rekomendasi personal di televisi pintar hingga fitur kecerdasan kamera di smartphone perlu dioptimalkan guna meningkatkan daya tarik produk, sementara diversifikasi pendapatan melalui penguatan segmen semikonduktor menjadi kunci untuk menjaga stabilitas bisnis di tengah pasar smartphone yang semakin jenuh.

Konsumen yang Berubah, Pasar yang Bergerak

Perilaku konsumen kini menjadi faktor penentu arah masa depan Samsung, sebab pengguna modern menuntut integrasi lintas perangkat, pengalaman yang mulus, nilai ekonomis yang jelas, serta inovasi yang benar-benar relevan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga perusahaan harus lebih peka terhadap preferensi pasar dan bergerak lebih cepat dalam menyesuaikan produknya; konsumen di negara berkembang cenderung mengutamakan harga yang kompetitif, daya tahan baterai, dan keandalan perangkat, sementara konsumen di negara maju lebih fokus pada fitur premium, keamanan data, dan integrasi layanan, dua karakter pasar yang berbeda namun sama-sama menuntut Samsung untuk menghadirkan teknologi yang bernilai dan tepat sasaran.

Masa Depan Samsung Ada pada Kecepatan Adaptasinya

Samsung memasuki 2025 dengan modal kuat sekaligus tantangan besar, membawa sejarah panjang inovasi, ekuitas merek yang kokoh, dan kapasitas produksi berskala global yang sulit disaingi, tetapi pada saat yang sama harus berhadapan dengan tekanan kompetitor Tiongkok, perlambatan pasar smartphone, serta ketidakpastian geopolitik yang tidak bisa diabaikan; melalui analisis SWOT terlihat bahwa masa depan perusahaan ini sangat bergantung pada kecepatan adaptasinya dalam memperkuat ekosistem digital, mempercepat inovasi berbasis AI, memperluas pasar negara berkembang, serta mengokohkan bisnis semikonduktor sebagai fondasi utama untuk mempertahankan posisinya sebagai pemain kunci industri teknologi dunia.

Daftar Rujukan

Counterpoint Research. (2024). Global smartphone market analysis 2024. https://www.counterpointresearch.com/

Interbrand. (2024). Best global brands 2024. https://interbrand.com/

Kim, S., & Park, J. (2023). Ecosystem integration and consumer loyalty in smartphone markets. Journal of Global Business & Technology, 19(2), 55–68.

Reuters. (2024). Chip supply chain faces pressure amid new export restrictions. https://www.reuters.com/

Samsung Electronics. (2024). Samsung Electronics annual report 2024. https://www.samsung.com/

Penulis: Kadek Surya Narartha – Ilmu Manajemen, Universitas Pendidikan Ganesha (2025)

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store