Putih Sari: Bangga Kencana Jadi Kunci Ciptakan Keluarga Hebat Menuju Indonesia Emas

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Purwakarta – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, drg. Putih Sari bersama mitra kerja dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Bangga (Kemendukbangga) BKKBN, menggelar sosialisasi Program Bangga Kencana di Aula Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (31/10).

Kegiatan tersebut dibuka secara virtual oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, drg. Putih Sari, dan dihadiri oleh narasumber dari Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat serta Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta, Didi Suardi. Acara ini juga diikuti oleh ratusan tokoh masyarakat dari Kecamatan Darangdan dan Bojong.

Dalam sambutannya secara virtual, Putih Sari menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menyukseskan Program Bangga Kencana sebagai upaya membangun keluarga Indonesia yang sehat, sejahtera, dan berkualitas.

“Melalui Program Bangga Kencana, kami ingin memastikan setiap keluarga memiliki perencanaan matang dalam kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Putih Sari.

Ia juga menambahkan, sosialisasi semacam ini penting untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap program pemerintah, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan sosial seperti stunting, pernikahan dini, dan ketimpangan kesejahteraan keluarga.

Sementara itu, Kepala DPPKB Kabupaten Purwakarta, Didi Suardi, mengapresiasi dukungan Komisi IX DPR RI yang secara konsisten mendorong kegiatan sosialisasi bersama masyarakat. Menurutnya, program Bangga Kencana tidak hanya berbicara soal keluarga berencana (KB) semata, tetapi juga menyangkut pembangunan manusia sejak 1.000 hari pertama kehidupan hingga usia lanjut.

“Kami di DPPKB tidak hanya berbicara tentang KB, tetapi juga pembangunan keluarga secara menyeluruh mulai dari calon pengantin, balita, remaja, hingga lansia. Semua memiliki peran penting dalam menciptakan keluarga yang tangguh dan berkualitas,” jelas Didi.

Lebih lanjut, Didi menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait pernikahan usia dini dan pemahaman terhadap peraturan yang berlaku.

“Masalah pernikahan di bawah usia standar bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi lintas sektor. Karena itu, kami terus memberikan edukasi dan penyuluhan agar masyarakat memahami pentingnya kesiapan fisik dan mental sebelum menikah,” katanya.

Ia berharap, sinergi antara pemerintah, DPR RI, dan masyarakat dapat terus terjalin agar berbagai program dapat berjalan efektif.

“Masyarakat hari ini sangat antusias. Meski masih ada sebagian yang menolak program KB, kami tidak berhenti memberikan informasi yang benar dan meyakinkan agar mereka memahami manfaatnya. Tujuan besar kita adalah mencetak keluarga tangguh menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (*)