Dihadiri Rais Aam PBNU, Pelantikan MWCNU Kec.Tambaksari Kota Surabaya Masa Khidmat 2024-2029
Jurnalis: Wafil M
Kabar Baru, Surabaya – Pelantikan Majelis Wakil Cabang Nadhlatul Ulama Kec.Tambaksari Kota Surabaya. Dan Ranting Ranting NU Se-Kec.Tambaksari yang Di Laknakan pada hari kamis 28 Maret 2023 Di Masjid Al-Islah Jl. Kenjeran Kota Surabaya.
Pelantikan diawali dengan pembacaan struktur kepengurusan MWCNU Kec.Tambaksari dan Seluruh Ranting-Ranting NU oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya.
Selanjutnya ikrar dan baiat pengurus dipimpin secara langsung oleh Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya KH. Dzulhimi Ghozali.
Acara terasa sangat begitu penuh khidmat dan istimewa dikarenakan di hadiri langsung oleh Rais Aam (PBNU) KH. Miftakhul Akhyar dan di hadiri pula oleh KH. Masduqi Abdul Ghoni (Pengasuh pondok pesantren) Tahsinul Ahlaq Bahrul Ulum, Rangkah Buntu, Surabaya. Serta di hadiri para pengurus ( PCNU) Kota surabaya hadir pula Muspika Kec.Tambaksari.
Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya, KH Dzulhilmi Ghozali menyampaikan rasa bersyukur atas terselenggaranya pelantikan tersebut, terlebih lagi para punggawa pengurus MWCNU Kec.Tambaksari dan Ranting-Ranting Se-Kec.Tambaksari.
“Momen ini sama seperti dengan kepengurusan PCNU Surabaya yang dilantik di bulan Ramadhan tahun lalu. Tugas utamanya adalah menata urusan (organisasi ,red) yang ada di bawahnya mulai dari MWC dan Ranting. Tentunya kami berterima kasih kepada semua nahdliyin yang ada di Kecamatan Tambaksari ini,” ujarnya dalam sambutan.
Rais Aam (PBNU) KH.Miftakhul Akhyar yang menghadiri secara langsung prosesi pelantikan MWCNU Kec.Tambaksari memberikan arahan kepada jajaran pengurus yang baru dilantik untuk lebih memperhatikan para kader dan anggotanya, sehingga tidak mudah diambil oleh organisasi lain yang memiliki paham berseberangan dengan Nahdlatul Ulama.
“Melihat kepengurusan yang baru dilantik ini baik di jajaran syuriah dan tanfidziyah, mayoritas tenaganya masih muda. Bisa diibaratkan pemuda yang semangat 45-nya masih kuat,” tuturnya dalam sambutan.
KH. Miftakhul Akhyar juga menyampaikan agar para pengurus tersebut sami’na wa atho’na “mendengarkan dan patuh”, serta menyiarkan Islam dengan cara yang baik.
“Islam adalah agama terakhir yang diturunkan dengan didahului oleh agama-agama besar yang lain. Oleh sebab itu, tentunya agama terakhir ini menyempurnakan agama-agama terdahulu yang ada. Berarti Islam adalah agama yang betul-betul sempurna, yang sudah ada kaidah-kaidahnya. Sudah ada aturan-aturannya,” jelasnya.
Beliau juga memperingatkan kepada kelompok yang memaksa ingin menang sendiri tanpa memperhatikan metode-metodel berdakwah yang mengedepankan Akhlakul Karimah.
“Kesempurnaan Islam menjadi bukti, bahwa Indonesia yang mayoritasnya Hindu-Buddha, tetapi dibalik menjadi mayoritas muslim. Tanpa setetes darahpun yang mengalir, tanpa dengan memojokkan, menghina dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Di ujung akhir acara pula Rais Syuriah (MWCNU) Tambaksari KH. Mustofa Mubasyir dan Ketua Tanfidziah Ra Amir Faizal S.pdi, Menyerahkan Penghargaan berupa lukisan Kaligrafi yang di persembahkan kepada KH.Miftakhul Akhyar dan KH. Dzulhilmi Ghozali.