PPI Dunia Serukan Solidaritas Pelajar Kawal Demokrasi Indonesia

Jurnalis: Rizqi Fauzi

Kabar Baru, Jakarta – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia menyampaikan pernyataan sikap resmi terkait kondisi sosial-politik di Indonesia. PPI Dunia menegaskan komitmennya untuk berdiri bersama rakyat, terutama para pelajar dalam menegakkan demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan.

PPI Dunia menyoroti bahwa korupsi masih menjadi persoalan struktural yang akut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Data resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat 108 kasus korupsi sepanjang 2024, serta 35 kasus hingga Agustus 2025 yang telah diproses hukum. Fakta ini, menurut PPI Dunia, memperlihatkan bagaimana korupsi masih mengakar kuat di institusi negara dan memperlebar jurang ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah maupun lembaga legislatif.

Krisis kepercayaan publik tersebut diperburuk dengan kebijakan kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR, sebagaimana tertuang dalam Surat Sekretariat Jenderal DPR Nomor B/733/RT.01/09/2024. Menurut PPI Dunia, kebijakan tersebut tidak mempertimbangkan kondisi nyata masyarakat yang sedang menghadapi beban ekonomi berat akibat kenaikan PPN 12%, peningkatan PBB di sejumlah daerah, serta 42.385 kasus PHK massal. PPI Dunia menilai kebijakan ini tidak etis dan bertentangan dengan prinsip keadilan sosial serta semangat pengabdian kepada rakyat.

Kekecewaan publik kemudian meluas dalam bentuk aksi damai pada 25–28 Agustus 2025 yang menyuarakan tuntutan keadilan, transparansi, dan akuntabilitas negara. Namun, kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi justru direspons dengan tindakan represif. Hingga 28 Agustus 2025, tercatat 351 orang ditangkap, termasuk 196 anak di bawah umur yang sebagian masih belum dibebaskan. Peristiwa ini dinilai sebagai indikasi serius pelanggaran HAM sekaligus pengingkaran terhadap konstitusi Republik Indonesia.

Sikap Resmi PPI Dunia:

1. Menyerukan solidaritas seluruh pelajar Indonesia di manapun berada untuk bersatu memperjuangkan nilai demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan. Suara pelajar adalah bagian penting dari suara rakyat, dan persatuan pelajar adalah kekuatan moral yang tidak dapat diabaikan.
2. PPI Dunia mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak masyarakat sipil dalam menyampaikan pendapat di muka umum sebagaimana dijamin oleh konstitusi dan instrumen hak asasi manusia internasional yang telah diratifikasi oleh Indonesia.
3. PPI Dunia dengan tegas menolak kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR RI yang tidak mencerminkan kepekaan sosial dan bertentangan dengan prinsip keadilan di tengah kesulitan ekonomi yang sedang dialami oleh masyarakat luas.
4. Menyampaikan duka cita atas meninggalnya seorang warga sipil dan menegaskan solidaritas terhadap keluarga serta masyarakat yang terdampak.
5. Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia mengutuk tindakan penggunaan kekuasaan aparat berlebihan dan menunut invesigasi yang transparan, akuntabel, dan independen agar kebenaran dapat ditegakan
6. Menyerukan kepada pemerintah untuk membuka ruang dialog substantif untuk mendengarkan aspirasi rakyat secara adil dan bijak tanpa mendeskritkan rakyat
7. Mendorong Komnas HAM dan pihak penegak hukum lainnya utk menindaklanjuti hal ini
8. Perhimpunan Pelajar Indonenesia Dunia menyuarakan ajakan kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama seluruh pelajar indonesia di luar negeri untuk tetap aktif dan mengawal jalannya demokrasi indonesia yang adil
9. Menyuarakan dan mendorong masyarakat untuk melakukan demonstrasi dan penyampaian aspirasi secara aman dan sesuai dengan undang undang berlaku serta mementingkan keamanan bersam.

PPI Dunia menutup pernyataan sikapnya dengan menegaskan bahwa organisasi ini akan selalu berdiri bersama rakyat Indonesia dalam memperjuangkan demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan.

“Apapun yang membuatmu takut, hadapilah.” (Moh. Hatta)