Perpindahan Atlet Jadi PR Besar Pemkab Sumenep

Editor: Ahmad Arsyad
Kabar Baru, Opini – Sumenep merupakan kabupaten di ujung timur Pulau Madura, yang memiliki potensi besar dalam bidang olahraga.
Namun sayangnya, potensi itu belum diimbangi dengan keseriusan pengembangan dari pemerintah daerah melalui dinas terkait.
Hal ini terlihat dari hasil Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025. Prestasi kontingen Sumenep masih belum menunjukkan peningkatan signifikan.
Dalam gelaran olahraga dua tahunan yang dihelat KONI Jatim itu, Sumenep harus puas di peringkat ke-31.
Kontingen Sumenep hanya mampu mengumpulkan 59 poin, hasil dari 6 medali emas, 10 perak, dan 15 perunggu. Jumlah ini stagnan jika dibandingkan dengan edisi sebelumnya.
Namun, yang patut menjadi perhatian serius adalah fenomena perpindahan atlet ke daerah lain.
Sejumlah atlet potensial asal Sumenep memilih membela daerah lain di Porprov kali ini. Ini menjadi catatan kritis bahwa ada masalah mendasar dalam pola pembinaan maupun perhatian terhadap atlet lokal.
Pemerintah Kabupaten Sumenep perlu melakukan evaluasi menyeluruh. Apakah para atlet pindah karena minimnya fasilitas, kurangnya apresiasi, atau tidak adanya jaminan keberlanjutan karier mereka?
Jika fenomena ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin ke depan Sumenep akan kehilangan lebih banyak talenta lokal yang justru mengharumkan nama daerah lain. Padahal, para atlet ini dibina dari bawah dan berasal dari tanah sendiri.
Sudah saatnya pemerintah dan KONI Sumenep duduk bersama untuk menyusun grand design pembinaan olahraga yang terarah dan berkelanjutan.
Perhatian terhadap kesejahteraan atlet, pelatih, dan infrastruktur menjadi kunci agar atlet tak lagi pergi meninggalkan daerah.
Jangan sampai kita hanya menjadi penonton kesuksesan anak daerah yang bersinar di tempat lain.
*Penulis adalah Mahrus Ali, Jurnalis Olahraga Sumenep.