Penolakan Proyek Wood Pellet di Boliyohuto Menguat, Aktivis Tofandra Pulubuhu Tegaskan Ancaman Lingkungan

Jurnalis: Redaksi Kabarbaru
Kabar Baru, Gorontalo— Gelombang penolakan terhadap rencana investasi industri wood pellet kembali menguat di wilayah Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo. Aktivis lingkungan sekaligus Ketua Umum Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Boliyohuto Raya, Tofandra Pulubuhu, menegaskan sikap menolak proyek tersebut karena dianggap mengancam kelestarian lingkungan, lahan pertanian, dan kehidupan sosial masyarakat setempat.
Dalam pernyataannya, Tofandra menilai proyek wood pellet tidak memiliki urgensi ekonomi yang jelas bagi warga lokal dan justru membuka peluang praktik eksploitasi hutan serta perampasan ruang hidup masyarakat. “Kami menolak keras investasi wood pellet di wilayah Boliyohuto. Proyek ini bukan solusi ekonomi, tapi ancaman baru bagi petani dan lingkungan kami. Hutan yang selama ini menjadi sumber air dan kehidupan warga akan ditebangi atas nama energi terbarukan,” tegasnya.
Tofandra juga mengingatkan potensi deforestasi besar-besaran yang dapat mengganggu ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) Boliyohuto dan mengancam ketersediaan air irigasi pertanian. Kekhawatiran muncul pula mengenai potensi konflik lahan antara perusahaan dan masyarakat yang masih menggantungkan hidup pada hutan dan lahan pertanian tradisional.
Lebih jauh, Tofandra menyoroti lemahnya kajian AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan dugaan adanya lobi politik di balik rencana investasi ini. “Wood pellet sering diklaim sebagai energi hijau, padahal proses produksinya justru menghancurkan ekosistem alami. Boliyohuto tidak boleh menjadi korban proyek hijau yang palsu. Save Hutan Boliyohuto,” ujarnya.
Tofandra meminta Pemerintah Kabupaten dan Provinsi Gorontalo untuk menghentikan seluruh proses perizinan proyek wood pellet hingga dilakukan kajian ilmiah independen yang melibatkan masyarakat terdampak secara langsung. “Kami ingin pembangunan yang berkeadilan, yang menghormati alam, petani, dan masyarakat adat. Bukan investasi yang mengorbankan ruang hidup kami demi kepentingan segelintir elit,” pungkasnya.
Jurnalis: Pengki Djoha
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
Indonesia Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







