Penggunaan Artificial Intelligence di Masa Depan

Editor: Ahmad Arsyad
Kabar Baru, Opini- Pada saat ini, Artificial Intelligence atau yang sering disebut dengan Kecerdasan Buatan menjadi topik yang paling populer yang banyak dibahas di kalangan para ahli. Baru-baru juga ini BBC news indonesia juga membahas bahwa Pekerja Google klaim kecerdasan buatan ciptaannya adalah makhluk hidup yang punya perasaan. Hal tersebut membuat masyarakat menjadi bertanya-tanya bagaimana kemajuan artificial intellegence untuk lima tahun atau sepuluh tahun kedepan??
Artificial Intellegence (AI) merupakan suatu proses menanamkan program pada sebuah mesin. Sehingga mesin tersebut bisa beroperasi layaknya seperti manusia. Kecerdasan buatan banyak digunakan diberbagai bidang seperti pendidikan, bisnis, pelayanan publik, dan lain-lainnya. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari ketika seseorang ingin bepergian ke suatu tempat, Artificial Intelligence (AI) dapat memberikan prediksi atau menunjukkan perjalanan yang efektif sehingga kita tidak perlu pusing-pusing lagi dalam menentukan arah jalan.
Sebenarnya, AI bukanlah sesuatu yang baru melainkan sudah mulai diciptakan manusia sejak abad ke-17 oleh para ilmuwan matematika dunia. Namun seiring dengan dimulainya pengembangan komputer elektronik dan stored program di era tahun 1950-an, mendorong para ahli untuk mempelajari lebih jauh tentang sistem kecerdasan buatan ini. Tahun 1951 sistem AI tercipta ketika dua programmer dari University of Manchester, yaitu Christopher Strachey dan Dietrich Prinz, berhasil membuat sebuah permainan catur melawan komputer.
Akan tetapi perkembangan AI tidak hanya sebatas teknologi komputer saja. Misalnya, Apple yang menciptakan Siri sebagai asisten pribadi virtual pada iPhone dan iPad. Lalu, Microsoft menciptakan Cortana, dan Google mengembangkan Google Talk. Ketika berbicara pada laptop atau ponsel, pemiliknya bisa mendapatkan jawaban.
Seolah tak mau kalah, industri otomotif juga mengadopsi teknologi AI. Tesla adalah mobil canggih yang bisa mengemudi sendiri. Di industri musik ada Pandora yang mampu menganalisa 400 karakter musik. Untuk meningkatkan layanan pelanggan perusahaan, ada Cogito sebagai teknologi panggilan suara, sekaligus menganalisis suara manusia dan memberikan panduan untuk memberikan pelayanan maksimal.
Masih terkait dengan peningkatan layanan pelanggan, juga ada Boxever sebagai pembelajaran mesin untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam industri perjalanan dan menyampaikan momen mikro atau pengalaman yang dapat memuaskan pelanggan. Sehingga muncul pertanyaan seperti Apakah AI akan menggantikan peran manusia? Sejatinya fungsi utama dari kecerdasan buatan adalah untuk mempermudah dan meringankan beragam kebutuhan manusia.
Para pakar dan ahli berpendapat bahwa teknologi apapun termasuk Artificial Intelligence tidak mampu menggantikan peran manusia sama sekali. Secerdas apapun kemampuan suatu teknologi, tidak akan bisa menggantikan manusia. Di masa depan manusia dan AI akan tetap hidup berdampingan, AI melengkapi dan mendukung pekerjaan manusia.
Menurut Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izme, mengatakan bahwa ada 3 keterampilan utama yang dibutuhkan Indonesia. Pertama adalah soft skill, seperti keterampilan teknis atau riset dan pengembangan. Kedua adalah kreativitas dan inisiatif. Ini dibutuhkan untuk beradaptasi dengan lanskap bisinis di masa yang akan datang, bagaimana para pelaku bisnis mengupayakan ekspansi bisnisnya lebih luas. Ketiga, Keterampilan yang disebutkan haris adalah keterampilan analisis kuantitatif, untuk membaca segala informasi yang dibutuhkan secara strategis.
Kita sebagai orang menggunakan kecerdasan buatan ini, apakah sudah menggunakan dengan bijak atau salah, sama seperti teknologi lainnya. Kita harus mempersiapkan diri masuk dalam era yang terus mengembangkan kecerdasan buatan. Jangan hanya artificial intelligence saja yang berkembang, namun kreativitas kita sebagai manusia yang menciptakan nya juga harus ikut berkembang.
*) Penulis adalah Selvie Pramulia, Mahasiswi Teknik Informatika Universitas Pamulang
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co