Pemkot Surabaya Ajak Warga Perkuat Sinergi Bangun Kota Melalui Semangat Persatuan dan Kepedulian

Jurnalis: Masudi
Kabar Baru, Surabaya– Semangat kebersamaan dan cinta terhadap kota menjadi tema utama dalam peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 yang digelar Pemerintah Kota Surabaya di halaman Balai Kota, Sabtu (31/5/2025).
Upacara resepsi ini dihadiri ratusan elemen masyarakat, mulai dari jajaran pemerintahan tingkat RT hingga Kota, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, akademisi, hingga perwakilan konsulat jenderal negara sahabat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam sambutannya menegaskan bahwa keberhasilan Surabaya selama ini bukan semata hasil kerja pemimpin, melainkan buah dari sinergi yang erat antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.
“Tidak ada satu pun pemimpin yang bisa membangun kota ini sendirian. Surabaya adalah kota yang dibangun dengan semangat gotong royong dan rasa saling memiliki,” ujar Eri.
Di momen spesial ini, ia mengajak seluruh warga untuk terus menjaga persatuan dan meningkatkan kepedulian sosial. Salah satu fokus yang ditekankan adalah pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan kota dengan memberantas premanisme serta praktik jukir liar yang meresahkan masyarakat.
“Jika kita ingin Surabaya tetap menjadi kota yang aman, nyaman, dan manusiawi, maka kita semua harus berani menolak segala bentuk penyimpangan sosial. Kita lawan premanisme dengan kebersamaan dan keberanian,” tegasnya.
Eri juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi kota ini, seperti kemiskinan, pengangguran, hingga kesenjangan sosial. Ia menyatakan bahwa Pemkot Surabaya terus berkomitmen untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menekan stunting, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Segala upaya ini adalah bagian dari tugas negara, dan jika tujuan negara belum tercapai, maka itu adalah cermin kegagalan kita semua sebagai bagian dari pemerintahan,” ucapnya penuh penekanan.
Dalam penutupnya, Eri kembali mengingatkan seluruh jajaran pemerintah kota untuk bekerja dengan hati, menjauhkan diri dari pencitraan, dan lebih fokus pada dampak nyata bagi warga.
“Jabatan adalah amanah. Maka mari bekerja dengan hati nurani, bukan untuk mencari popularitas, tetapi untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi warga Surabaya,” tandasnya.