Nubuat Perpisahan | Puisi-puisi Muhammad Walid
Editor: Ahmad Arsyad
Nubuat Perpisahan
engkau yang sudah menghilang
dari pelupuk mata memandang
hilang lenyap bagai asap kopi
yang pernah kita sama nikmati
sisa-sisa kerinduan masih ada
masih menempel dalam dada
sudah lima tahun tiada jumpa
sesuai nubuatan kita bersama
aku padamu pernah berjanji
kita tidak usah berjumpa lagi
selama butir-butir rindu ada
dalam hatiku yang terluka
sungguh sulit aku menghapus
rindu-rindu yang tidak pupus
dalam hatiku yang kian tirus
sebab rinduku padamu menerus
Pamekasan, 19 September 2021
Merindukanmu
tubuhmu yang molek tak kurindukan
badanmu yang tinggi semampai tak kuidamkan
bibirmu yang ranum tak kuharapkan
dirimulah kehendakku
dirimulah yang kurindu
Pamekasan, 25 September 2021
Rindu Pada Pujaan
tengah malam sudah lewat
ketika rindu kalbu berkelebat
menekan dada makin kuat
larut malam kian melambat
rindu ini tidak asing lagi
tapi malam ini diperbaharui
rindu pada pujaan kekasih hati
yang malam ini tiada di sisi
sepi sunyi makin mencekam
debr rindu kian menerkam
relung hati yang terdalam
hingga kantuk tak menyerang
Pamekasan, 25 Mei 2021
Kita Kata
kita kata yang disabda
dikata penguasa mayapada
kun fayakun bunyi sabda
kita tercipta dengan cinta
Pamekasan, 27 Agustus 2020
Fakir Terusir
sebentar lagi ketir
aku akan terusir
dari tanah aku lahir
dipaksa mencari takdir
hidup miskin dan fakir
tak dicinta orang tajir
hina-dina di buah bibir
cela nista penuh cibir
Pamekasan, 20 Juni 2021
Matamu
setajam mata elang
matamu memandang
meninggalkan goresan
di relung hati terdalam
pandanganmu fokus
melihat dengan lokus
bikin isi hati meletus
bergetar mengucap ritus
lirikan matamu jahat
merenggut segala hati
menghapus yang terpahat
kasih cinta yang privasi
Pamekasan, 14 April 2021
Muhammad Walid merupakan salah satu alumni Studi Agama-agama FUPI UIN SUKA Yogyakarta dan merupakan mantan Korwil FKMSB DIY.