Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Kota Kenangan | Puisi-puisi Muhammad Walid

Editor:

Kota Kenangan 

kini kuhimpun butir-butir kenangan

di antara rinai-rinai hujan

yang dulu basahi kita di perjalanan

dari Wonocatur ke tepi sungai Godean

 

kini kenangan sudah kukumpulkan

sudah kutimbun bersama masa silam

namun ingatan masih terpelihara

ketika kita berada di puncak Kosa Kora

 

lalu kenangan kualirkan ke lembah-lembah

bersama banjir dan air bah

namun ingatanku tidak berubah-ubah

saat kita melihat sawah indah di Berbah

 

kesan-kesan telah kuhapus dengan hujan

sudah kuhanyutkan ke air selokan

namun kenangan masin tersimpan

jatuh dari motor di jalan Miliran

 

malam Parang Tritis memberi kesaksian

ketika di tepi pantai kita saling diam

saling bisu menatap lautan malam

saling mengatup cinta dalam kebisuan

 

Di Kota ini kita menyimpan kenangan

dari sepanjang jalan Malioboro hingga alun-alun selatan

jalan Kusuma Negara dan makam Taman Pahlawan

Reng Road selatan hingga Taman Ketandan

Yogyakarta, 6 April 2019-6 April 2020

 

Cinta Sejati

segala yang jatuh
tak akan lagi utuh
begitu pula cinta*
hancur penuh luka

setiap yang cinta
akan pernah luka
kecuali cinta sejati
pada wujud hakiki

Pamekasan, 11-26 Juni 2021

Nb: tiga baris pertama puisi ini saya kutip dari Gus Candra Malik, yang diposting di akun Facebooknya pada 11 Juni 2021.

Berikut status Gus Candra Malik yang saya kutip di atas:

“Segala yang jatuh
Tak akan lagi utuh
Begitu pula Cinta

 

Suaramu

selembut suara bayu
suaramu merayu-rayu
mengusir sendu pilu
menyihir seisi kalbu

semilir desir angin
nada suaramu dingin
meniupkan gairah ingin
merasuki aku yang batin

Pamekasan, 20 April 2021

 

Ode dan Soneta

cintaku padamu nyata
tercatat dengan tinta
dalam ode dan soneta
sebagai arsip sejarah cinta

rinduku padamu realita
tertulis dengan rapi tertata
dalam antologi puisi cinta
sebagai ekspresi setia

aku cinta kasih setiamu
cinta pada gerak dan diammu
gerak dan diam kasih sayangmu

aku rindu peluk mesramu
hangatkan aku dan batinku
alirkan kehangatan batinmu

Pamekasan, 12 Mei 2021

 

Ancaman Kerinduan

rindu yang mengancam
dengan senjata kesendirian
mengerikan dan menakutkan

apalah dayaku menyangkal
realitas rindu yang kesepian
aku tak berdaya melawan

di malam-malam yang dingin
rindu menyusup bagai angin
dan aku sambut dengan ingin

Pamekasan, 27 Mei 2020

Diammu

diam yang kau abadikan
bingun yang kurasakan
marah yang kau lemparkan
derita hati yang kudapatkan

diammu bagimu amarah
diammu bagiku gundah
diammu bagimu bicara
diammu bagiku entah apa

kau ingin aku mengerti
tapi kau berkata dalam hati
kau ingin aku memahami
tapi kau tak memberiku arti

Pamekasan, 31 Agustus 2020-14 September 2021

 

Ramai yang Sepi

seringkali aku rasakan
ketika di tengah keramaian
merasa sangat kesepian

ragaku terlihat riang
mulutku berbucara lantang
tapi hatiku sunyi dan diam

ada ruang yang kosong
dalam hati yang relung
hingga jiwaku rundung

pada malam atau siang hari
sepi seringkali menghinggapi
ketika tanpa dirimu di sisi

oh ramai yang sepi
siapa yang tak mengalami?
siapa yang tak pernah sunyi

Yogyakarta, 15 Maret 2020

 

Pagi yang Tenang

di pagi yang tenang ini

kulihat ufuk timur mendung

mentari seakan malu tersenyum

mengintip petani di awal hari

 

para petani tembakau berlomba

menyiram tembakau daun asa

di masa depan yang menjanjikan

memberi harapan kemewahan

 

pagi yang tenang dan riang

wajah petani khusyuk menuang

air-air dari timba dan pikulan

tumpah ruah ke lagan pertanian

Pamekasan, 20 Juli 2020

 

Muhammad Walid merupakan salah satu alumni Studi Agama-agama FUPI UIN SUKA Yogyakarta.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store