Gadis Supernova, Puisi-puisi Muhammad Walid

Editor: Ahmad Arsyad
duduk manis di tangga
baca novel supernova
gadis cantik yang jelita
menyapaku denga ceria
bagaimana kabarmu
dia bertanya kepadaku
alhamdulillah baik saja
aku jawab senyumnya
Pamekasan, 7 Januari2023
bak asap rokok melambung
di antara ruang dan hidung
diriku dihembus oleh angin
di suasana hati yang dingin
tentang nasib dan perasaan
di antara dua macam pilihan
lanjutkan ataukah tinggalkan
prinsipku diuji ketidak-pastian
Pamekasan, 30 Desember 2019-1 Januari 2023
aku pernah cinta dan terluka
aku pernah rindu berakhir duka
aku tak bisa mengubur sejarah
luka-luka cinta yang berdarah
efek luka cinta dan duka rindu
tetap meresap dalam jantungku
ketika cinta aku kenang-kenang
gemetar rasa persendian tulang
cinta terbuang nyelekit perasaan
nestapa di hati sengsara pikiran
sungguh malang nasib terbuang
ke mana hati hendak berpulang
Pamekasan, 7 Januari 2023
relung hatiku yang sepi
meski kodok menyanyi
bersahutan di sana sini
perasaanku tetap sunyi
cintaku kian menjauh
damai hatiku jadi luruh
terasa sunyi sungguh
malamku dalam jenuh
kuhisap sebatang rokok
kuseruput secangkir kopi
ganti cinta yang bengkok
mereka berdua setia hati
Pamekasan, 8 Januari 2023
syahdumu aku rasa
suasana batin membisu
tersentuh rasa hati ini
dibuai kenangan lalu
maukah mendengarku
kau masih sayangku
walau tidak bersatu
kau masih aku rindu
seperti waktu dahulu
aku harap kau pahami
curahan rasa hati ini
jika sedang berbahagia
jangan lupakan diriku
yang terdampar kesepian
aku di gelombang rindu
hanyut dalam kenangan
aku masih menunggu
sapa dan senyumanmu
dulu kau menumpang kasih
lalu aku beri harapan
sekejap mata kau berubah
itu lumrah percintaan
Pamekasan, Awal 2010-18 Januari 2023
*) Penulis adalah Muhammad Walid, Tenaga pendidik di PP Al Ishlah III Pancor, Sumber Waru, Pamekasan dan Pengajar MTs Darul Ulum Sumber Lompang, Ambender, Pamekasan.
*) sajak ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co