Komisi C DPRD Jawa Timur Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Kinerja Bank Jatim

Jurnalis: Masudi
Kabarbaru Surabaya— Tekanan terhadap manajemen Bank Jatim semakin meningkat setelah DPRD Jawa Timur secara terbuka mengkritisi indikasi pembungkaman terhadap pegawai yang mengungkap dugaan kredit fiktif. DPRD menilai, kasus ini bukan sekadar persoalan administratif, tetapi sudah menyentuh aspek integritas dan tata kelola perusahaan milik daerah.
Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PKB, Nur Faizin, menyampaikan bahwa pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Bank Jatim menjadi langkah strategis untuk mengurai berbagai dugaan penyimpangan, termasuk laporan-laporan dari internal bank sendiri.
“Kami mendapat informasi bahwa ada tekanan terhadap pegawai yang berani bersuara. Salah satu whistleblower bahkan dipindahkan secara tiba-tiba ke kantor pusat tanpa kejelasan. Ini bukan hanya soal keuangan, ini soal perlindungan terhadap karyawan yang ingin menyelamatkan institusi,” ujar Nur Faizin.
Menurutnya, suasana kerja di Bank Jatim saat ini tidak sehat, dengan munculnya ketakutan di kalangan pegawai untuk berbicara terbuka. Hal ini, kata dia, semakin memperkuat alasan mengapa DPRD perlu segera membentuk Pansus untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.
Lebih lanjut, Nur Faizin mengungkapkan kekecewaan terhadap sikap Panitia Seleksi (Pansel) Direksi Bank Jatim yang telah tiga kali menolak hadir dalam undangan resmi dari Komisi C DPRD. “Ketidakhadiran mereka memberi kesan seolah ada sesuatu yang disembunyikan. Padahal DPRD memiliki fungsi kontrol yang sah,” katanya.
Dalam rapat paripurna yang digelar Senin (19/5), Fraksi PKB secara resmi menyerahkan usulan pembentukan Pansus kepada pimpinan dewan. Wakil Ketua Fraksi PKB, Hikmah Bafaqih, menegaskan bahwa keberadaan Pansus bukan untuk menjatuhkan institusi, melainkan untuk memperbaikinya.
“Ini bentuk tanggung jawab kami. Bank Jatim adalah milik rakyat Jawa Timur. Ketika ada persoalan, kami tidak bisa tinggal diam,” tegas Hikmah di hadapan Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam sidang tersebut.
Fraksi PKB juga mengklaim telah mendapatkan dukungan dari beberapa fraksi lain di DPRD untuk membentuk Pansus. Mereka berharap pansus dapat menjadi ruang aman bagi pegawai Bank Jatim yang ingin memberikan kesaksian tanpa rasa takut.
“Kami akan pastikan Pansus ini bekerja secara profesional dan terbuka, demi kepercayaan publik dan masa depan Bank Jatim yang lebih baik,” pungkas Nur Faizin.