DPP FKMSB Gelar Sekolah Jurnalistik, Perkuat Peran Santri di Era Banjir Informasi

Jurnalis: Fahrur Rozi
Kabar Baru, Pamekasan – Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (DPP FKMSB) melalui Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) gelar Sekolah Jurnalistik, Sabtu (10/5), secara daring melalui Google Meet.
Kegiatan merupakan program kerja kedua Litbang DPP FKMSB periode 2025–2027 yang terbuka bagi seluruh kader FKMSB se-Indonesia maupun luar negeri.

Mengangkat tema “Menulis Fakta, Merawat Bangsa!”, kegiatan ini dipandu langsung oleh Fahrur Rozi, Chief Officer Divisi Litbang DPP FKMSB. Dua narasumber dihadirkan dalam agenda ini Edi Junaidi DS, CEO KYU Media, dan Khoyrul Umam Syarif, jurnalis Kabar Madura.
Ketua Umum DPP FKMSB, Nurisul Anwar, dalam sambutannya ia mengatakan pentingnya belajar jurnalistik bagi kader mahasantri dalam menghadapi dinamika informasi publik.
“Pers bukan milik wartawan. Mahasantri juga bisa menjadi bagian penting dari ekosistem informasi. Keterampilan menulis dan membaca fakta adalah bentuk kontribusi kader terhadap bangsa,” ujarnya.
Sesi pertama diisi oleh Edi Junaidi DS yang mengupas jurnalistik dari titik dasarnya, mulai dari bagaimana membedakan fakta dan opini, membangun struktur berita yang tepat, hingga memahami logika dalam penulisan straight news dan soft news.
“Jangan berpikir terlalu jauh dulu soal headline viral. Pahami dulu dasar-dasarnya. Karena tulisan yang baik bukan yang ramai, tapi yang benar dan jujur,” tegasnya.
Sementara itu, Khoyrul Umam Syarif melihat tantangan hoaks dan keharusan memiliki kemampuan fact-checking di era media digital. Ia menyampaikan bahwa peran santri hari ini bukan menjadi pendengar kabar, tapi juga menjadi bagian pelindung dari berbagai kabar palsu.
“Banyak orang menyampaikan berita, tapi tidak semua menyampaikan kebenaran. Tugas kita sebagai kader intelektual adalah menyelamatkan masyarakat dari jebakan hoaks, dimulai dari disiplin memverifikasi informasi,” jelasnya.
Sekolah Jurnalistik ini juga memfasilitasi peserta dengan simulasi penulisan berbagai jenis berita seperti straight news, investigative, hard news, hingga feature. Tulisan peserta dikumpulkan dan akan dikurasi oleh Divisi Litbang untuk kebutuhan arsip dan evaluasi lebih lanjut.