Buntut Demo PB HMI di Depan Gedung KPK, Raihan Ariatama Didesak Mundur
Jurnalis: Sulistiana Dewi
Kabar Baru, Jakarta – Persoalan Internal KPK makin memanas sampai-sampai ada gerakan unjuk rasa di depan gedung KPK untuk meminta ketua KPK mundur dari jabatannya, dan anehnya kisruh yang terjadi saat ini antara Ketua KPK dan Kapolri.
Apakah akan terulang kembali, cicak VS buaya atau memang di sengaja dan di ciptakan untuk pengalihan isu aja, mengingat ada demo besar-besaran di depan gedung DPR/MPR RI terkait UU Cipta Kerja bahkan di daerah mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan, gagalkan UU Cipta Kerja.
Novan Ermawan selaku kader Aktif sekaligus Ketua bidang Eksternal Badko HMI Jabodetabeka Banten, adanya upaya pemerintah dalam cipta kondisi perihal Issue, dan lebih membuat saya yakin adalah turun demo nya PB HMI di depan gedung KPK.
“Dengan menyuarakan Ketua KPK Firli Bahuri harus mundur dari jabatannya karena telah memecat Brigjen Endar Priantoro dari KPK, itu rilis yang saya baca di media online kalau tidak di hapus ya, dan ada narasi mengevaluasi dan mempertanyakan integritas ketua KPK,” ujarnya.
Oleh karena itu dia bertanya, ada apa dengan ketua umum PB HMI Raihan Aritama Tiba-Tiba turun demo membawa PB HMI.
Menurut Novan ketua bidang Eksternal Badko HMI Jabodetabeka-Banten Reihan terindikasi sedang menjual HMI ke pihak Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk membela orangnya di KPK yang telah di pecat.
“Ini jelas menciderai Marwah HMI sebagai organisasi mahasiswa Islam yang menjunjung tinggi independensi yang tidak berpihak dan tidak berafiliasi ke instansi, parpol apapun dan juga pemerintah,” imbuhnya.
“Ya seharusnya Reihan Ariatama kalau punya malu mundur dari ketua umum PB HMI kalau tidak ya berarti dia bermuka tembok, kasian dengan para pendiri HMI kalau melihat HMI di jadikan alat untuk membela kepentingan kekuasan dan politik praktis,” pungkas Noval.