Bos Rumput Laut Sumenep Siap Fasilitasi Permodalan Petani ke Perbankan

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabar Baru, Sumenep – Seorang buyer rumput laut asal Sumenep, Bambang Supratman, menyatakan kesiapannya menjadi fasilitator permodalan bagi para petani rumput laut ke pihak perbankan daerah.
Menurut pengusaha muda itu, langkah tersebut dilakukan setelah dirinya berkoordinasi dengan pihak Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar terkait skema penyaluran modal usaha bagi petani pesisir.
“Kami sebagai buyer lokal yang bekerja sama dengan PT Fona Tian Sukses Surabaya siap menjadi fasilitator permodalan dari perbankan. Tujuannya agar semangat petani pesisir untuk membudidayakan rumput laut bisa meningkat,” ujarnya, Selasa (21/10).
Ia mengungkapkan, dari hasil koordinasi dengan pengepul dan masyarakat pesisir, kendala utama rendahnya minat budidaya rumput laut adalah keterbatasan modal. Karena itu, pihaknya berinisiatif menjembatani akses permodalan antara petani dan pihak bank.
“Kami siap bertanggung jawab kepada pihak bank. Harapan kami, ekonomi masyarakat pesisir bisa lebih sejahtera melalui potensi sumber daya alam yang mereka miliki,” tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, menyatakan kesiapannya membuka peluang skema pembiayaan bagi petani rumput laut.
“Yang penting ada pemetaan petani dan wilayah produktif. Kalau ada sinergi dengan dinas, kami siap mendukung pengembangan usaha rumput laut,” katanya.
Hairil menambahkan, pembiayaan akan lebih efektif jika dilakukan secara berkelompok, meski perorangan tetap dimungkinkan.
“Yang penting ada akses pasar yang jelas, nanti BPRS bisa memfasilitasi permodalannya,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Sumenep turut menyambut baik inisiatif tersebut. Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Edie Ferrydianto, menyebut langkah sinergis antara perbankan dan pelaku usaha sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ekonomi pesisir.
“Kami siap bersinergi dengan pihak perbankan selama tujuannya memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya, Senin (20/10).
Menurut Edie, dukungan permodalan sangat dibutuhkan agar petani tidak lagi bergantung pada sistem ijon dan bisa lebih mandiri.
“Modal usaha memang sangat dibutuhkan, biar masyarakat tak terikat dengan pengepul,” tandasnya.