PW Ansor Jatim Komitmen Menjadi Garda Terdapan Mangawal Kepentingan Rakyat

Jurnalis: Masudi
Kabar Baru,Surabaya – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Gedung Balai Diklat Keagamaan Surabaya, sebagai bentuk konsolidasi dan peneguhan arah gerakan bantuan hukum yang berpihak pada masyarakat bawah dan nilai-nilai keulamaan.
Ketua LBH GP Ansor Jawa Timur, Mohammad Sahid, menyampaikan bahwa forum ini menjadi momentum strategis untuk meneguhkan visi lembaganya sebagai ruang perjuangan hukum rakyat.
“LBH Ansor ingin menjadi rumah yang bukan hanya memberikan solusi hukum, tapi juga menumbuhkan semangat keberanian dan harapan di tengah masyarakat,” ujarnya, Jumat (29/5).
Sementara itu, Ketua GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, menegaskan bahwa peran LBH Ansor tidak boleh berhenti hanya pada aspek litigasi semata. Ia menekankan pentingnya keberadaan LBH di tengah rakyat kecil, seperti buruh, petani, dan kelompok rentan lainnya yang kerap termarjinalkan dalam sistem hukum.
“LBH Ansor harus hadir sebagai pelindung bagi yang lemah dan pembela martabat ulama dari berbagai bentuk kriminalisasi,” ujar Musafril
Ia juga menyoroti perlunya pendekatan yang lebih menyeluruh, seperti edukasi hukum dan advokasi kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial. Menurutnya, hukum tidak boleh menjadi instrumen yang elitis.
“Hukum harus dibumikan, menjadi bagian dari kehidupan rakyat sehari-hari. LBH Ansor harus bertransformasi menjadi kekuatan strategis dalam membangun kesadaran hukum masyarakat,” tambahnya.
Musaffa pun menegaskan bahwa LBH Ansor memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga kehormatan ulama yang menjadi penjaga nilai dan moral bangsa.
“LBH Ansor harus siap menjadi tameng jika ulama diserang secara hukum. Jangan biarkan mereka berjuang sendiri,” tandasnya.
Dengan pelaksanaan Rakerwil ini, LBH GP Ansor Jatim meneguhkan kembali posisinya sebagai garda depan perjuangan hukum rakyat dan penjaga kehormatan ulama di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks.