Anggota DKS Dorong Regulasi Penyelenggaraan Event dan EO di Sumenep

Jurnalis: Rifan Anshory

Kabar Baru, Sumenep – Anggota Dewan Kesenian Sumenep (DKS), Fendi Kachonk, mendorong adanya regulasi yang mengatur penyelenggaraan event dan tata kelola lembaga event organizer (EO) di Kabupaten Sumenep.

Menurutnya, aturan tersebut penting dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Bupati (Perbup) agar setiap kegiatan berlangsung transparan, profesional, dan berkelanjutan, sekaligus mendorong pemerataan dan pemajuan kebudayaan daerah.

“Sumenep perlu memiliki regulasi yang jelas tentang penyelenggaraan event dan EO. Pemerintah juga bisa membentuk tim khusus agar pelaksanaan kegiatan lebih tertata dan sejalan dengan arah kebijakan kebudayaan,” ujar Fendi, Senin (20/10).

Ia menambahkan, regulasi ini diperlukan untuk memastikan kegiatan budaya dan kreatif tidak hanya terpusat di kawasan kota, tetapi juga merata hingga ke tingkat desa, sehingga potensi lokal di berbagai wilayah dapat ikut terangkat.

“Event jangan hanya ramai di kota. Masyarakat di pedesaan juga punya ruang dan potensi untuk tampil. Pemerataan ini akan membuat geliat seni dan budaya terasa di seluruh Sumenep,” imbuhnya.

Selain pemerataan, Fendi menilai setiap event yang digelar perlu memiliki nilai promosi yang kuat agar dikenal lebih luas, bahkan hingga tingkat nasional.

Menurutnya, kegiatan yang hanya ramai di tingkat lokal belum bisa disebut sukses bila tujuannya sebagai ruang promosi daerah.

“Tujuan utamanya bukan hanya meramaikan Sumenep, tapi menjadikannya destinasi yang menarik bagi wisatawan luar daerah. Setiap event harus punya daya jual dan karakter yang membedakan,” tegasnya.

Ia berharap gagasan tersebut menjadi pijakan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun arah kebijakan kebudayaan yang lebih sistematis, melalui integrasi event daerah, pembinaan EO lokal, serta peningkatan kapasitas pelaku kreatif.

“Kalau sistemnya kuat, event-event di Sumenep tak cuma dikenal dan dinikmati orang lokal saja, tapi juga meluas hingga luar daerah, bahkan nasional. Dengan begitu, akan ada arus masuk wisatawan dan perputaran ekonomi baru di Sumenep,” pungkas Fendi.