Mayoritas Warga Sumenep Masih Andalkan Minum Air Sumur

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabar Baru, Sumenep – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, mayoritas rumah tangga di Kabupaten Sumenep masih mengandalkan air sumur sebagai sumber utama air minum.
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024, sebanyak 83,64 persen rumah tangga menggunakan air sumur bor, pompa, maupun sumur terlindung.
Sementara itu, rumah tangga yang memilih air kemasan bermerek maupun air isi ulang hanya 15,77 persen.
Sisanya, sekitar 0,59 persen, memanfaatkan sumber lain seperti sumur tak terlindung, mata air tidak terlindung, atau air permukaan.
Berdasarkan Tingkat Ekonomi
Rumah tangga berpenghasilan rendah masih sangat bergantung pada air sumur, yakni 85,19 persen, sementara hanya 13,73 persen yang menggunakan air kemasan.
Rumah tangga kelas menengah juga menunjukkan pola serupa, dengan 85,81 persen menggunakan air sumur dan 14,04 persen memilih air kemasan.
Pada rumah tangga berpenghasilan tinggi, akses ke air kemasan lebih banyak, yakni 21,51 persen, meskipun sebagian besar, 77,92 persen tetap mengandalkan air sumur.
Berdasarkan Pendidikan
Faktor pendidikan turut memengaruhi pilihan sumber air. Rumah tangga dengan kepala keluarga berpendidikan SD ke bawah hampir seluruhnya, 88,13 persen menggunakan air sumur.
Sementara itu, rumah tangga dengan kepala keluarga berpendidikan SMP ke atas lebih banyak beralih ke air kemasan, dengan persentase mencapai 24,76 persen.
Berdasarkan Jenis Kelamin
Rumah tangga dengan kepala keluarga laki-laki tercatat 84,10 persen masih bergantung pada air sumur.
Sementara itu, pada rumah tangga dengan kepala keluarga perempuan, angka penggunaan air kemasan lebih tinggi, yakni 17,17 persen.
Diketahui, Hasil survei ini menegaskan bahwa air sumur masih menjadi sumber utama air minum masyarakat Sumenep.
Namun, semakin tinggi pendidikan dan tingkat ekonomi rumah tangga, semakin besar kecenderungan untuk memilih air kemasan yang dianggap lebih praktis dan higienis.