Tim KKN-UNJ 2025 Dorong Inovasi Minuman Kesehatan Berupa Jamu Rempah untuk Usaha Lokal

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra

Tim KKN-PPM Universitas Negeri Jakarta 2025, di bawah bimbingan Prof. Dr. Yusmaniar, M.Si., mengadakan workshop pembuatan jamu berbasis rempah pada 31 Juli 2025. Bekerja sama dengan FORBIS UMKM, kegiatan ini diikuti oleh pelaku usaha dari berbagai RT dan RW. Tujuannya adalah memberdayakan masyarakat petani di Desa Pasirnanjung dengan memanfaatkan potensi desa wisata untuk meningkatkan perekonomian dan kesehatan.

Materi yang dipaparkan yaitu tentang edukasi pangan dan pemasaran digital. Materi pertama mencakup edukasi tentang keamanan produk, mulai dari pemahaman Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang aman hingga tips desain kemasan yang menarik. Diperkenalkan contoh produk bebas BTP berbahaya dari tim KKN yaitu jamu “Raga Wangi” yang terbuat dari 100% rempah lokal seperti jahe merah, temulawak, kunyit, lengkuas, kayu manis, cengkih yang dikenal dapat memperlancar peredaran darah. Diperlihatkan pula cara pembuatan jamu, mulai dari proses pemotongan, pengeringan, hingga pengemasan. Jamu dikemas inovatif dalam bentuk kantong teh yang praktis dan dikemas ulang dalam standing pouch ziplock yang dilengkapi stiker informatif, sehingga menambah nilai jual produk. Selain itu, peserta juga diajarkan mengenai keamanan pangan dari metode penyimpanan hingga penentuan tanggal kedaluwarsa.

Sementara itu, materi kedua adalah Creative Marketing yang berfokus pada pemasaran digital. Peserta dibimbing cara membuka akun bisnis dan memanfaatkan fitur live shopping di TikTok. Pentingnya menggunakan platform digital lain seperti Instagram dan WhatsApp Business juga ditekankan. Tim juga mengedukasi cara membangun identitas brand yang kuat melalui logo, nama, dan biografi brand di akun media sosial.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan pengisian angket evaluasi setelah pemaparan materi dan praktik langsung. Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada peserta, kegiatan ini mendapatkan respons yang sangat baik. Seluruh peserta (100%) mengaku menjadi lebih waspada terhadap penggunaan BTP ilegal. Sebanyak 83,33% peserta setuju bahwa pembuatan jamu kantong teh mudah dipraktikkan, dan 88,89% tertarik untuk mempromosikan produknya melalui TikTok.

Testimoni salah satu peserta, Ibu Yulia Agustina, menegaskan manfaat kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami jadi tahu kalau membuat jamu sendiri di rumah itu ternyata mudah. Jamunya juga enak, tidak pahit, dan kemasannya menarik. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk usaha kecil seperti kami. Saya pribadi sangat tertarik untuk mencobanya, dan kami sangat berharap nanti ke depannya ada acara seperti ini lagi,” ujarnya.

Dengan demikian, program KKN-UNJ 2025 ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 8 tentang Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi pelaku usaha di Desa Pasirnanjung untuk mengembangkan produk minuman kesehatan yang mendukung usaha lokal berkelanjutan.