Uang Saku 50 Ribu Persiswa, Program Sosial SMPN 1 Cluring Banyuwangi

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Program Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang satu ini patut dijadikan contoh dan diacungi jempol.
Program cemerlang bersifat sosial milik SMPN 1 Cluring, itu adalah program pemberian uang saku terhadap siswa kurang mampu setiap Minggu.
Seperti diketahui SMPN 1 Cluring, memiliki program uang saku kepada siswa kurang mampu setiap Minggu sekali. Bahkan tak tanggung – tanggung nilainya juga cukup fantastis yakni Rp 50 ribu persiswa.
Kepada wartawan Sri Wahyu Prihatin,Spd, Mpd, Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 1 Cluring, Banyuwangi, mengatakan program tersebut sudah dijalankan sejak awal dirinya menjabat menjadi Kasek.
“Alhamdulillah program ini sudah cukup lama dijalankan dan berjalan lancar sesuai harapan,”ujarnya. Selasa, (15/7/2025).
Kata Kasek yang akrab disapa Titin, program pemberian uang saku kepada siswa kurang mampu ini bertujuan sedikit membantu siswa yang kurang mampu tujuanya, agar mereka juga ikut bisa membeli jajanan seperti teman – teman lainya.
“Dalam satu minggu sekali kurang lebih 40 hingga 50 anak yang mendapat uang saku dari sekolah sebesar 50 ribu,” kata Titin.
Titin mengungkapkan jika program – program positif SMPN 1 Cluring, tersebut semua tidak luput dari dukungan dan suport para walimurid.
“Sekolah tanpa ada walimurid tentunya tidak bisa berbuat apa- apa,” ungkap Kasek kelahiran Madiun tersebut.
Sementara itu Nur Abidin, salah satu walimurid SMPN 1 Cluring, Banyuwangi mengapresiasi program jitu pihak sekolah.
“Selain program tersebut merupakan program sosial, langkah pihak sekolah ini bisa dijadikan edukasi untuk sekolah sekolah lain,”paparnya.
Sebagai walimurid, Nur Abidin bersama walimurid yang lain akan selalu mendukung program positif SMPN 1 Cluring, Banyuwangi, termasuk program terbaru yang lakukan oleh pihak sekolah yakni mengantar ijazah milik siswa kerumah masing – masing.
“Selain program uang saku, SMPN 1 Cluring baru – baru ini juga mempermudah para siswa dalam pengambilan ijazah dengan cara mengantar kerumahnya tanpa ada biaya,” pungkas Nur Abidin. (*)