Festival Main Sains Nusantara, Upaya Wujudkan Pembelajaran Sains Bermakna
Jurnalis: Veronika Dian Anggarapeni
Kabarbaru, Jakarta – Festival Main Sains Nusantara yang diadakan oleh Kampus Pemimpin Merdeka bekerja sama dengan MERCK telah sukses digelar di Jakarta hari ini.
Acara ini menjadi puncak dari serangkaian pembelajaran berbasis proyek yang dilaksanakan oleh guru dan murid dari 18 sekolah di wilayah Jakarta.
Festival ini dihadiri oleh 12 sekolah yang menampilan pameran karya dan 90 pengunjung terdiri dari orangtua, guru, murid, relawan MERCK dan pengawas sekolah, untuk merayakan inovasi sains yang dihasilkan oleh para siswa, mengedepankan pendekatan pendidikan yang kreatif dan kolaboratif.
Pada Festival Main Sains Nusantara ini, para siswa menampilkan proyek-proyek sains yang mereka kembangkan di sekolah, yang mencakup topik lingkungan, kesehatan, serta berbagai eksperimen kreatif.
Acara ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak sekolah untuk mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis proyek, yang terbukti mampu meningkatkan keterlibatan dan minat siswa terhadap sains.
Tidak hanya pameran karya murid, Festival Main Sains di Jakarta ini juga menghadirkan sesi berbagi praktik baik dari guru-guru peserta program, mereka berbagi pengalaman tentang penerapan pembelajaran berbasis proyek di kelas, yang mampu mengubah cara belajar murid.
Selain itu, beberapa penampilan murid juga turut memeriahkan Festival ini, dari mulai tari-tarian, murid bercerita projek, sampai bermain pianika.
Thoriq Majid, Koordinator Program Festival Main Sains Nusantara, menjelaskan bahwa acara ini merupakan upaya untuk mewujudkan pembelajaran sains yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
“Mereka diajak untuk eksplorasi sains sekaligus membentuk karakter melalui pembelajaran berbasis proyek. Banyak karya yang ditampilkan dalam festival ini, mulai dari pengelolaan sampah, pembiasaan makanan sehat, menjaga lingkungan dengan menghemat air hingga kearifan lokal dan kampanye stop bullying,” ujar Thoriq.
Yoga Angelina dari SDN Duri Pulo 05 Pagi Jakarta, yang juga menjadi narasumber praktik baik, berbagi pengalamannya dalam menerapkan proyek berbasis sains di kelas.
“Awalnya saya ragu apakah murid-murid saya mampu terpantik dalam menemukan masalah dan mengembangkan projek ini, tapi setelah saya coba dengan langkah-langkah tahapan projek dan mengintegrasikannya dengan STEM, ternyata banyak murid-murid saya yang antusias ingin menyelesaikan masalah bullying di awal masa remaja, mereka berkreasi dengan mengedukasi teman-temannya tentang bagian tubuh yang harus dijaga, membuat poster kampanye stop bullying, mengedukasi teman2 lainnya dan berbagi di pameran karya dalam Festival Main Sains Nusantara hari ini,” imbuhnya.
Festival Main Sains ini tidak hanya menjadi wadah apresiasi bagi guru dan murid, tetapi juga sebagai ajang edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya pembelajaran yang kontekstual dan interaktif.
Melalui proyek yang mereka tampilkan, murid tidak hanya belajar sains dalam projek mereka, tetapi juga mengasah keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas.