Tak Terima Ibunya Dilecehkan, Remaja di Kalibaru Banyuwangi Hajar Ayah Tiri Hingga Meninggal Dunia

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Didik Khoirul Basri, remaja berumur 23 tahun asal Desa Banyuanyar,Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, nekat menghajar Abdusomad, yang tak lain ayah tirinya hingga meninggal dunia.
Peristiwa yang menggemparkan masyarakat Banyuwangi, itu terjadi pada hari Rabu, 25 Juni 2025.
Seperti diceritakan pelaku Didik Khoirul Basri, merupakan pekerja buruh harian lepas. Dirinya tak kuasa menahan emosi saat mendengar ucapan Abdusomat yang merupakan ayah tirinya sendiri melecehkan ibu kandungnya dengan kata – kata.
Kejadian itu dibenarkan oleh Kapolsek Kalibaru Achmad Junaedi, saat ditemui wartawan dikantornya pada Kamis, (26/6/2025).
“Ya, benar ada peristiwa penganiayaan hingga meninggal dunia. Penganiayaan itu dilakukan oleh Didik Khoirul Basri terhadap Abdusomat, yang tak lain adalah ayah sambung atau ayah tirinya sendiri,” katanya.
Kata Kapolsek Kalibaru, pelaku dan korban ini tinggal satu rumah di Desa Banyuanyar Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur.
“Korban menikahi ibu kandung pelaku beberapa tahun lalu. Berita yang berkembang selama menikah rumah tangga mereka kurang harmonis,” ujar Achmad Junaedi.
Dijelaskan oleh Achmad Junaedi, kasus penganiayaan ini pun dilatarbelakangi omongan korban yang menyakiti hati pelaku. Karena tak kuasa menahan emosi usai ayah tirinya melecehkan ibu kandungnya pelaku langsung melakukan penganiayaan terhadap korban.
Kata dia, korban bilang kepada pelaku jika tidak memiliki uang disuruh untuk menawarkan ibunya kepada orang lain.
Ucapan itu pun membuat pelaku geram dan kemudian menghajar korban hingga tersungkur dan jatuh ke lantai.
Halaman:
“Kepala korban pun terbentur batu hingga mengalami luka cukup parah. Selanjutnya, pelaku langsung mengambil tongkat bambu dan memukulkannya ke kepala korban hingga tak sadarkan diri,” terangnya.
“Pelaku ini emosi dan menghajar korban tanpa ampun secara brutal,”imbuh Kapolsek Kalibaru, Achmad Junaedi.
Tak selang berapa lama petugas Polsek Kalibaru, datang ditempat kejadian setelah mendapat laporan dari salah satu perangkat desa.
“Pelaku langsung kami amankan di Polsek Kalibaru untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya.
Selain itu lanjut Kapolsek Kalibaru, petugas juga mengevakuasi korban. Saat dievakuasi, kondisi korban sudah lemah dan penuh darah keluar dari luka di kepalanya. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan dan dilakukan perawatan medis. Namun, lantaran luka parah di bagian kepala, nyawa korban tak dapat diselamatkan.
“Korban meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di rumah sakit,” jelasnya.
Seperti diketahui Kasus ini pun masih didalami oleh Polsek Kalibaru lantaran pelaku melakukan aksi penganiayaan berujung pembunuhan. (*)