Wakil Bupati Sorong Tegaskan Komitmen Bersama Cegah Perkawinan Anak di Wilayah Adat

Jurnalis: Zuhri

Kabar Baru, Sorong – Wakil Bupati Sorong Ahmad Sutedjo menegaskan komitmen Pemerintah Daerah dalam mencegah praktik perkawinan anak, khususnya di wilayah adat.

Hal ini disampaikan saat menghadiri Deklarasi Bersatu Lawan Perkawinan Anak di Kampung Maibo, Distrik Klalin, Kabupaten Sorong, Senin (30/6/25).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Ahmad Sutedjo menyampaikan bahwa perkawinan anak berdampak buruk terhadap kesehatan ibu dan anak, serta menjadi salah satu penyebab stunting.

“Jika seorang perempuan menikah di bawah usia 19 tahun, ia belum siap secara fisik dan mental. Ini membahayakan masa depan anak-anak kita,” ujar Wakil Bupati Sorong Ahmad Sutedjo.

Deklarasi ini merupakan bagian dari Program INKLUSI yang bekerja sama dengan tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat setempat. Tujuannya adalah mendorong kesadaran bersama agar anak-anak tidak dinikahkan sebelum waktunya dan bisa mendapatkan pendidikan serta perlindungan yang layak. Kepala Suku Besar IMEKO, Marthen Nebore, juga menyatakan dukungan penuh.

“Kami bertanggung jawab terhadap anak-anak kami. Adat kami berdiri untuk mendidik, bukan menikahkan anak sebelum waktunya,” katanya.

Sebagai bentuk nyata dari dukungan tersebut, Kepala Suku Besar IMEKKO menyerahkan naskah dukungan pencegahan perkawinan anak kepada perwakilan kelurahan Marwon dan kampung Maibo, sebagai bentuk mandate adat untuk melanjutkan komitmen ini di tingkat komunitas.

Naskah ini memuat empat poin utama, termasuk penolakan terhadap praktik perkawinan anak dan ajakan kolaboratif untuk melindungi hak anak atas Pendidikan dan masa depan yang baik. Pemerintah Kabupaten Sorong berharap, melalui kolaborasi dengan tokoh adat dan masyarakat, upaya pencegahan perkawinan anak dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. (***)