Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

UNAMIN Sorong Kembangkan Agroforestri Gaharu untuk Pemberdayaan Petani Aimas

Mahasiswa UNAMIN tanam gaharu bersama petani Aimas
Mahasiswa UNAMIN tanam gaharu bersama petani Aimas.

Jurnalis:

Kabar Baru, Sorong – Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN) kembali menunjukkan kontribusinya dalam pemberdayaan masyarakat berbasis konservasi dan ekonomi hijau.

Melalui program pengabdian berjudul “Pemberdayaan Masyarakat melalui Penanaman Pohon Gaharu di Lahan Persemaian Berbasis Agroforestry”, tim dosen dan mahasiswa berhasil mengembangkan sistem pertanian terpadu di Kelurahan Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Sabtu (22/11/2025).

Jasa Penerbitan Buku

Program yang dipimpin oleh Ir. Irnawati, S.Hut., M.P., bersama dosen Ponisri, Nur Hidaya, dan Muh. Fadil Hasa ini dilaksanakan dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR), yang menempatkan petani sebagai mitra aktif.

Sebanyak 100 bibit gaharu ditanam di lahan percontohan seluas 1 hektare milik Kelompok Tani Cahaya Tani.

Irnawati menjelaskan bahwa program ini lahir dari keprihatinan terhadap praktik pertanian monokultur dan penggunaan pupuk anorganik berlebihan yang menurunkan kesuburan tanah.

“Kami ingin membantu petani agar lebih mandiri dan ramah lingkungan. Dengan sistem agroforestri, petani tidak hanya menanam tanaman hortikultura, tetapi juga tanaman kehutanan bernilai ekonomi tinggi seperti gaharu,” ujarnya

Sebanyak 100 bibit gaharu ditanam dengan sistem tumpangsari bersama terong, tomat, jagung, dan cabai.

Dampak awal menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani hingga 90 persen, serta menurunnya ketergantungan terhadap pupuk kimia.

“Kami ingin agar petani bisa menanam gaharu di sela tanaman lain tanpa merusak lahan. Agroforestri memberi manfaat ekonomi sekaligus menjaga lingkungan,” tambah Irnawati.

Keunikan kegiatan ini terletak pada keterlibatan 20 mahasiswa lintas program studi dalam Program Mahasiswa Berdampak UNAMIN 2025, dengan peran sebagai berikut:

Mahasiswa Kehutanan (Faperta) seperti Theresia Dailapan, Paskhalita Yohana M., Masnia Isan, Berthin, dan Agnes Taopan berperan dalam analisis vegetasi, pengukuran pertumbuhan bibit gaharu, serta pemetaan lahan agroforestri.

Mahasiswa Teknik Informatika (Arya Nugraha Ramadhan dan Alfa Putra Hematang) mengembangkan sistem digital sederhana untuk pencatatan pertumbuhan tanaman dan data monitoring berbasis aplikasi mobile offline.

Mahasiswa Pendidikan Matematika dan PGSD (FKIP) seperti Wa Ode Rusnia, Hasnia Ramadhani Rumauw, dan Yulianti Sira’a menyusun modul pembelajaran lingkungan dan literasi numerasi petani muda, yang digunakan dalam pelatihan kelompok tani.

Mahasiswa Akuntansi (FEB) Putri Alexandria Tarigan dan Fikar Mohtar membantu pelatihan pencatatan keuangan sederhana dan analisis biaya usaha agroforestri gaharu, guna meningkatkan kapasitas manajemen kelompok tani.

Mahasiswa Hukum dan Administrasi Negara seperti Angga Rizky dan Umar Latuconsina turut memberikan penyuluhan mengenai perlindungan lahan dan regulasi kehutanan masyarakat, termasuk aspek perizinan hutan rakyat.

Mahasiswa Teknik Sipil Muh. Syahran Rumbouw mendukung perancangan sistem drainase dan konservasi air di area percontohan agroforestri, agar bibit gaharu terhindar dari genangan saat musim hujan.

Mahasiswa MSDP Perikanan Abdul Rahman Rumbouw berkontribusi pada konsep ekowisata berbasis agroforestri dan pengelolaan sumber daya air terpadu di sekitar lahan tanam.

Kolaborasi lintas ilmu ini menjadi bukti integrasi antara teori akademik dan kebutuhan lapangan.

Dengan dukungan dosen dari berbagai bidang, program ini menjadi model pendidikan aplikatif yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Kegiatan yang berlangsung sejak Oktober 2025 ini mendapat sambutan positif dari warga.

Ketua Kelompok Tani Cahaya Tani, Pak De Nur, mengungkapkan bahwa sistem agroforestri dengan gaharu membantu memulihkan struktur tanah.

“Kami tanam gaharu di sela jati dan jabon. Tumbuh bagus karena teduh. Sekarang kami punya harapan baru untuk hasil jangka panjang,” ujarnya.

Selain manfaat ekonomi, kegiatan ini juga menghidupkan kembali keanekaragaman hayati lokal dan memperkuat solidaritas antarpetani. Berdasarkan evaluasi lapangan, 80 persen petani telah mengurangi penggunaan pupuk anorganik, sementara 95 persen aktif dalam kelompok tani.

UNAMIN juga berencana memperluas model agroforestri gaharu ke wilayah lain di Sorong Raya.

Irnawati menegaskan bahwa program ini merupakan bukti bahwa ilmu harus bergerak bersama masyarakat.

“Mahasiswa berdampak telah menunjukkan bahwa ilmu bukan hanya di kelas, tapi tumbuh bersama masyarakat. Ini bukti nyata kolaborasi lintas ilmu untuk pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Program ini selaras dengan tujuan SDGs 2030, khususnya poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 2 (Tanpa Kelaparan), dan poin 15 (Menjaga Ekosistem Darat).

Kegiatan ini didukung oleh LPPM UNAMIN dan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendikbudristek.

Dengan capaian ini, UNAMIN Sorong menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat berbasis konservasi dan ekonomi hijau di wilayah Timur Indonesia.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store