Tukang Sol Sepatu Kramat Jati Bertahan Hidup di Tengah Gempuran Sepatu Murah

Editor: Khansa Nadira
Kabar Baru, Jakarta Timur – Di tengah maraknya sepatu murah, tukang sol sepatu di Kramat Jati, Jakarta Timur, tetap bertahan menekuni profesinya meski penghasilan makin tak menentu.
Charmin (61) telah membuka jasa sol sejak 1984. Selama lebih dari tiga dekade, ia menghadapi pasang surut pelanggan.
“Kalau sepi ya sepi, kalau banjir pesanan bisa sampai Rp200 ribu sehari. Namanya usaha, kadang kosong, kadang ramai,” kata Charmin, Senin (15/9).
Saat sepi, ia bahkan hanya mengantongi Rp50 ribu, atau tidak mendapat penghasilan apapun.
“Kadang enggak dapat pesanan sama sekali,” tuturnya.
Meski sempat ingin mencari pekerjaan lain, Charmin akhirnya memilih bertahan.
“Kalau kita berhenti, siapa lagi? Selagi masih mampu, saya tekuni saja pekerjaan ini,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Tata (72), yang sejak 1975 menggeluti profesi ini setelah merantau dari Garut ke Jakarta.
Ia menilai jasa tukang sol sepatu masih tetap dibutuhkan, meski pelanggan kian berkurang.
“Pendapatan sehari nggak tentu, tapi rezeki sudah ada yang ngatur. Selalu ada orang yang pilih memperbaiki daripada beli baru,” katanya.
Keduanya meyakini pekerjaan ini tidak akan hilang begitu saja.
Meski jumlah pelanggan menurun, mereka percaya selalu ada orang yang lebih memilih memperbaiki ketimbang membeli sepatu baru.
“Namanya juga hidup, rezeki ada yang ngatur. Kita jalani saja,” ujar Tata.
Reporter: Seven Prielis (Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia, kini magang di kabarbaru.co)