Sastra Imigran Menyuarakan Trauma Paska Perang Vietnam
Editor: Ahmad Arsyad
Kabar Baru, Resensi – On Earth We’re Briefly Gorgeous adalah narasi identitas seorang imigran yang berhasil lolos dari kelamnya Perang Vietnam yang dimulai sejak 1945. Meski secara penanggalan perang telah usai pada tahun 1975, mereka yang telah selamat sampai saat ini masih digempur berbagai ketimpangan dan ketidakadilan.
Novel ini mengemas kisah nyata yang dialami oleh penulisnya sendiri, Ocean Vuong.
Kakek Ocean Vuong adalah tentara Amerika yang ditugaskan ke Vietnam saat Perang Vietnam, dari pernikahan dengan nenek Ocean Vuong, keduanya dikaruniai tiga anak perempuan.
Kakek Ocean Vuong tengah berada di Amerika saat terjadi perpecahan di Saigon, sehingga pasangan ini tak terpisah. Ibu Ocean Vuong dan dua saudaranya kemudian diletakkan di tiga panti asuhan berbeda untuk menghindari adopsi di Amerika.
Pada umur 18 tahun, Ibu Ocean Vuong melahirkan Ocean Vuong, saat itu ia tengah bekerja di salah satu salon di Saigon. Sayang, di bawah rezim komunis, Ibu Ocean Vuong yang blasteran (Vietnam-Amerika) dilarang bekerja, mereka akhirnya melarikan diri ke Filipina di bawah sponsor Pemerintah Amerika.
Pengalaman Ocean Vuong menjadi imigran terangkum pada kumpulan puisi yang berjudul Night Sky with Exit Wounds. Kesuksesan buku puisi ini kemudian mengantarkannya pada keberhasilan selanjutnya di On Earth We’re Briefly Gorgeous yang hadir dalam bentuk novel.
Darin Strauss dalam diskusinya dengan Ocean Vuong bertanya tentang apakah ada suatu penyesalan atau reduksi secara keindahan dalam penulisan novel pertama Ocean Vuong ini, dan karena ia lebih dikenal sebagai penulis puisi.
Menurut Ocean Vuong, novel memberinya ruang lebih banyak untuk menyampaikan berbagai permasalahan. Novel adalah tempat yang tepat untuk menampung seluruh kegelisahannya, mulai dari masalah identitas, trauma paska perang, dan memori sosial.
Latar Kisah (tanpa spoiler)
Novel ini mengambil sudut pandang orang pertama bernama Little Dog atau Anjing Kecil. Penamaan ini berasal pada takhyul Orang Vietnam yang percaya bahwa nama buruk akan menjaga anak itu agar tidak diculik setan.
Little Dog tinggal bersama ibunya Rose dan neneknya Lan. Lalu kisah dirangkai seperti fragmen-fragmen kenangan yang berkesinambungan; tentang pengalaman Little Dog tumbuh dewasa yang bingung menghadapi trauma Lan, tentang pendidikan di Amerika, tentang perundungan, tentang adaptasi bahasa, hingga tentang preferensi seksual.
Semua fragmen-fragmen tersebut memberikan makna tertentu dalam identitas Little Dog sebagai imigran, lebih tepatnya imigran yang lolos dari Perang Vietnam.
Little Dog memiliki pengalaman yang samar tentang bagaimana ia lolos dari Vietnam, tapi ia ingat betul bagaimana ia membantu ibunya, Rose, bekerja di salon.
Sebagai seorang imigran ia menjadi saksi bagaimana ibunya bekerja, kadang memberi pelayanan ekstra, kadang minta maaf tanpa sebab atau minta maaf untuk mendapatkan tip. Semua dilakukan oleh ibunya agar bisa bertahan hidup.
Ia bisa merasakan betapa dalam kasih sayang ibunya, namun, dalam beberapa keadaan ibunya bisa menjadi sangat kejam, egois, dan keras kepala. Little Dog menyadari ibunya sedang tidak baik-baik saja secara mental.
Di rumah, terkadang ia mendapatkan perlakuan kasar, di sekolah ia menghadapi perundungan, sedangkan satu-satunya orang yang bisa memberikannya ketenangan seutuhnya adalah pecandu narkoba.
Novel ini memberikan respon yang menurut saya sangat mind-altering. Bila sebagian besar karakter dalam novel mengejar penyelesaian ketika menghadapi masalah, novel ini seakan memberi penjelasan bahwa tidak semua masalah ada untuk diselesaikan.
Tapi bukan berarti semua menggantung begitu saja. Menuju pendewasaan, memasuki babak baru dalam kebijaksanaan menghadapi hidup, dan menerima identitas yang terbangun dari akar yang patah dan teruka, bagi saya adalah beberapa hal yang membuat novel ini sangat substansial.
Trauma Paska Perang dan Memori Sosial
Novel ini padat dengan solilokui dan kontemplasi, setiap bab tidak banyak percakapan antar orang terjalin. Sebagai wujud dari kontemplasi itu sendiri, novel ini memaknai kehidupan yang melampaui batas-batas pengertian dalam kamus.
Di tambah, karena banyak solilokui, Little Dog cenderung mendalami berbagai hal yang ia hadapi. Lan, Rose, dan Little Dog adalah generasi berbeda yang memiliki gejala berbeda pula dalam trauma paska perang.
Tidak hanya itu, sebagai imigran Amerika, mereka berhadapan dengan lingkungan yang menyakiti mereka dengan cara yang berbeda pula.
Post-traumatic stress disorder (PTSD) yang diderita Rose membuatnya sering melakukan kekerasan pada Little Dog, terutama secara fisik.
Little Dog berkata, “You’re a mother, Ma. You’re also a monster…” Hubungan pedas-manis antara Little Dog dan Rose adalah sebuah titik balik yang mencengangkan, novel ini adalah tentang Little Dog yang menulis kisahnya untuk Rose, meskipun Little Dog tahu Rose tidak bakal bisa membacanya.
Meskipun hubungan mereka penuh luka, cinta antara ibu-anak ini tercurahkan sepenuhnya dalam novel.
Lan cenderung sering berhalusinasi, kadang ia tak mampu lagi membedakan kondisinya saat ini ataupun dahulu. Lan secara khusus menderita schizophrenia karena trauma paska perang. Namun, walaupun ia dalam kondisi yang sangat rentan, ia adalah pelindung Little Dog.
Saat Little Dog mendapatkan kekerasan fisik, Lan mengatakan bahwa Rose sangat menyayangi Little Dog, hanya saja ia sedang sakit, sama seperti Lan, sakit di bagian otak.
Mungkin pembaca akan tergerak untuk bertanya, bagaimana tokoh-tokoh ini menghadapi kondisi psikologis mereka, apakah mereka dapat bantuan dari para ahli, atau mengonsumsi obat-obat tertentu? On Earth We’re Briefly Gorgeous adalah novel yang sangat kompleks.
Dalam artian, kondisi mental mereka tidak akan semudah itu untuk mencapai ‘penyelesaian’ atau ‘penanganan’. Kondisi mereka di Amerika baik terdaftar atau tidak terdaftar menjadi penduduk Amerika adalah permasalahan struktural yang melibatkan banyak hal.
Sebagai penutup, dalam menyuarakan korban trauma paska perang, Ocean Vuong menekankan bahwa Little Dog tidak ingin dihayati sebagai korban kekerasan, namun lebih kepada suatu keindahan, keindahan yang disayangkan. Semua ini kembali pada judul novel ini yang ternyata menjadi fokus utama On Earth We’re Briefly Gorgeous.
Informasi Novel
Judul: On Earth We’re Briefly Gorgeous
Penulis: Ocean Vuong
Tahun Terbit: 2019
Penerbit: Penguin Press
Tentang Penulis
Putriyana Asmarani adalah penulis konten kreatif di salah satu perusahaan pemasaran digital di Malang. Salah satu risetnya Identitas Politik Raja-raja Melayu mendapatkan beasiswa riset di National University of Singapore.
Cerpen dan resensi bukunya pernah terbit di The Jakarta Post, Indian Periodical dan Djavatimes.