Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Partai Mahasiswa Indonesia Kritik Keras Perbedaan Data Kementan dan Kemendag 

Jurnalis:

Kabar Baru, Jakarta – Partai Mahasiswa Indonesia (PMI) menyoroti Gelut yang terjadi antara kementerian Perdagangan dengan kementrian pertanian terkait impor beras, menteri perdagangan kekeh akan melakukan impor beras perum bulog sedangkan kementrian pertanian menolaknya dengan alasan stok kesedian beras nasional mencukupi. Sungguh ini suatu kejadian ironi bagi kabinet pak jokowi.

Kementrian pertanian kekeh dengan data yang menjadi pegangannya selama ini melalui data BPS, yang merilis kesedian beras nasional tahun 2022 mencapai 9,71 juta ton, sedangkan Dirut Bulog mengatakan kesediaan beras nasional yang berada di gudang saat ini hanya 600.00 ton. Mana kah yg benar?

Jasa Pembuatan Buku

Hafiz selaku Sekjend Partai Mahasiswa Indonesia mengatakan ” ini sungguh ironi, 2 kementrian yg harusnya bekerjasama malah saling gontok-gontokan mempertahan kan argumennya masing -mansing, bagaimana bisa 2 kementrian ini berpegangan pada data yg berbeda? Tidak saling sinkron antara 1 dengan yg lain bagaimana dengan nasib petani kita?”.

Hal ini menunjukkan bahwa 2 kementrian ini belum bisa menyamakan persepsinya dalam menyediakan beras untuk cadangan nasional.
Kementrian perdagangan merasa perlu melakukan impor beras dalam menstabilkan harga beras nasional, dan mencukupi kesediaan pangan nasional.

Menurut data BPS yang menjadi pegangan kementrian pertanian merilis bahwa perkiraan produksi beras 2022 akan mencapai 32,07 jutan ton dengan luas panen padi sekitar 10,61 juta hektare lahan.
“Nah yang menjadi pertanyaan kita bersama dimanakah kesediaan beras 32,07 juta ton itu? Apakah ada di gudang apa di lapangan?” Tambah Hafiz.

Selama ini bulog sebagai penyedia beras nasional mendapatkan pengadaan stock melalui pihak ke 3 melalui tengkulak dan penguasa lahan. tentu seluruh produksi beras yang di hasilkan tidak semuanya akan diserahkan ke bulog, akan ada permainan harga yang di lakukan oleh para tengkulak setelah lewatnya masa panen pada februari – april dan juli – agustus, sehingga kesediaannya ada tapi tentu dengan harga yang berbeda.

“Kita berharap kementrian perdagangan dan kementrian pertanian bisa bekerja sama dalam memutus tata niaga hasil panen ke tengkulak, sehingga serapan hasil gabah petani bisa langsung di beli dan di olah langsung oleh perum bulog selaku penyedia beras nasional, kita rasa kita mampu mengolahnya, masa kita kalah dengan para tengkulak”. Kata hafiz

Hal ini kuga dibharapkan bisa membantu kementrian terkait dalam penggunan data yang valid. ” kita tidak ingin adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan, sehingga kalaupun harus melaukan impor tentu berdasarkan kekurangan yang ada, sehingga petani tidak lagi merasa di rugikan karna impor yang berlebihan,” pungkasnya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store