Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Netizen Indonesia Terburuk se-Asia, INAYES Ajak Siswa Bijak Bersosial Media

INAYES
Ketua Departemen Komunikasi Publik INAYES, Haris Supriyanto (foto: Hanum Aprilia/kabarbaru co).

Jurnalis:

Kabar Baru, Jakarta Ketua Departemen Komunikasi Publik INAYES, Haris Supriyanto, mengajak kaum milenial terutama pelajar, memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menyuguhkan informasi yang positif dan lebih beradab.

Pasalnya, pemanfaatan sosial media belakangan ini cenderung melampaui batas norma common sense atau nilai budi secara umum masyarakat Indonesia. Hal itu terungkap dari hasil survei Microsoft dalam Development Civility Index atau tingkat kesopanan menempatkan posisi Netizen Indonesia paling buruk se Asia Pasirifk dan berada di peringkat ke 29 dari 32 Negara se-dunia.

Jasa Penerbitan Buku

“Ini (hasil survei) memprihatikan bagi kita sebagai warga negara yang dikenal kental dengan adat ketimuran (sopan-santun) tetapi justru terburuk dalam konteks berselancar di media sosial,” ungkapnya, di hadapan peserta INAYES Goes Yo School yang digelar Indonesian Youth Economomy and Society (INAYES), di Aula SMAN 68 Jakarta, (18/08/2022).

Disisi lain, tingkat pengguna sosial media di Indonesia semakin meningkat. Berdasarakan hasil penelitian DataReportal, hingga tahun 2022 ini tercatat sebanyak 191.4 juta atau sekitar 68 persen dari jumlah populasi Indonesia sebanyak 277,7 juta jiwa merupakan pengguna sosial media.

“Pengguna internet di Indonesia juga tinggi dikisaran 204,7 juta. Artinya hampir semua pengguna gadget yang memiliki akses internet pasti mengakses sosial media. Ini sebenarnya potensi yang sangat startegis jika dimanfaatkan untuk hal-hal positif,” paparnya.

Oleh karena itu, Haris mengajak para siswa untuk lebih bijak dan beradab dalam berkomunikasi di media sosial. Sebab, dengan meningkatnya pengguna sosial media tersebut akan memberikan dampak yang cukup masif.

“Tinggal kita akan memberikan dampak positif atau justru negatif dalam bermedia sosial?. Disitulah tugas kita semua terutama adik-adik untuk berkontribusi efektif di media sosial dengan menyuguhkan informasi yang konstruktif dan positif, ” ajak Haris yang juga Kepala Biro Jakarta TIMES Indonesia.

Diujung paparannya, ia memberikan tips untuk membangun ekosistem bermedia sosial yang baik bagi millenial yang diyakini akan bermanfaat bagi masyarakat luas. “Pertama, Hindari Penyebaran SARA, Pornografi dan Aksi Kekerasan. Ini isu atau konten yang sangat rentan memicu konflik. Kedua, tidak membagikan berita hoaks karena ini menjadi ancaman terbesar yang kini membayang-bayangi kehancuran bangsa,” katanya.

Agar terhindar dari berita hoaks, lanjut Haris, sebaiknya dilakukan kroscek atau konfirmasi terkait informasi yang anda terima atau bisa juga dengan memperbanyak referensi dari media massa yang sudah terverifikasi oleh Dewan Pers.

“Selain itu, hargai hasil karya orang lain dengan tetap menyertakan sumber asal informasi yang disebar. Misalnya, copyright atau courtesy atau bisa juga credit by dan sejenisnya. Sosial media juga berpotensi menjadi ancaman bagi pengguna, karena itu hindari mengumbar informasi pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon pribadi dan lainnya yang memudahkan pembaca dapat dengan mudah mendeteksi tentang anda,” beber Haris.(*)

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store