Memotong Kuku Hingga Berpuasa Merupakan Amalan yang Dilarang Saat Hari Raya Idul Adha

Umat muslim Indonesia saat melaksanakan sholat Idul Adha di lapangan (foto: Dokumen/kabarbaru.co).
Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabar Baru, Jakarta – Tidak terasa semua umat muslim di dunia kembali merayakan bulan Dzulhijjah 1443 atau hari raya idul adha. Pemerintah RI menetapkan hari itu jatuh pada hari Minggu tanggal 10 Juli 2022.
Penetapan tersebut hampir sama dengan hasil hilal yang dilakukan oleh ormas PBNU. Meskipun ormas PP Muhammadiyah berbeda, mereka meminta tidak dijadikan persoalan karena perbedaan hasil hilal.
Umat muslim yang mengikuti hasil hilal PP Muhammadiyah sudah menggelar sholat Idul Adha kemaren. Sedang mereka yang mengikuti hasil hilal Pemerintah RI akan melakukan sholat besok pagi hari Minggu.
Apa saja larangan saat Idul Adha? Berikut ini adalah larangan-larangan di hari Raya Idul Adha yang wajib diketahui umat muslim:
1. Puasa saat Idul Adha haram hukumnya
Wajib dipahami, diharamkan untuk berpuasa di hari Idul Adha dan tiga hari setelahnya yang disebut hari Tasyrik. Hari Tasyrik yaitu hari yang haram berpuasa di bulan Dzulhijjah, tepatnya pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Larangan tersebut berdasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum”, (HR Muslim nomor 1141).
Disebut hari Tasyrik berarti mendendeng atau menjemur daging kurban di bawah terik matahari. Di dalam hadits Syarh Shahih Muslim 8:18 menyebutkan bahwa hari Tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir dan takbir.
Bertepatan dengan hari tersebut, para jamaah haji di Makkah sedang melaksanakan ibadah lempar jumrah.
2. Dilarang potong kuku dan rambut
seluruh badan bagi yang berkurban
Bagi yang berkurban di Hari Raya Idul Adha, dilarang untuk memotong kuku dan rambut di seluruh badan, termasuk mencukur kumis dan mencabut uban.
Larangan tersebut sebagaimana diriwayatkan hadist tersebut disahkan HR Muslim nomor 1977 bab 39 halaman 152, “Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijah (1 Dzulhijjah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berkurban”.
Larangan tersebut mulai berlaku saat memasuki 10 hari di awal bulan Dzulhijjah. Itu artinya, mulai tanggal 1 dzulhijjah sampai 10 dzulhijjah, sampai hewan kurban disembelih. Hukum larangan memotong kuku dan rambut ini sifatnya sunnah.
Faedah larangan saat Idul Adha tersebut ditujukan untuk memberikan keistimewaan sekiranya Allah SWT berkenan untuk mengampuni orang yang melaksanakan kurban dari ujung rambut hingga ujung kukunya
3. Jangan makan sebelum sholat Idul Adha
Selain dua larangan saat Idul Adha seperti yang telah disebutkan di atas, ada pula larangan makan sebelum melaksanakan shalat Idul Adha.
Buraidah ra berkata “Nabi SAW tidak keluar untuk shalat Idul Fitri sebelum makan, sedangkan pada Hari Raya Kurban beliau tidak makan hingga kembali (dari shalat) lalu beliau makan dari sembelihannya”.
Hal ini disebabkan karena setelah melaksanakan shalat Idul Adha akan melakukan penyembelihan kurban, sehingga diharapkan umat Muslim dapat menikmati makanan dari hewan kurban yang disembelih.