Kunjungan ke KPU Kuningan, HMKI Bahas Dinamika Pemilu dan Kemitraan Program

Jurnalis: Arif Muhammad
Kabar Baru, Kuningan – Himpunan Mahasiswa Kuningan Indonesia (HMKI) menjalin kemitraan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan dalam sebuah audiensi yang digelar di Kantor KPU setempat, Jumat (3/10/2025). Pertemuan yang dihadiri empat komisioner KPU Kuningan ini fokus pada upaya meningkatkan partisipasi politik dan pendidikan pemilih di kalangan generasi muda, serta membahas perkembangan terkini sistem pemilu.
Audiensi ini diterima langsung oleh Ketua KPU Kuningan, Asep Budi Hartono, didampingi oleh Komisioner Aof Ahmad Musyafa, Maman Sudiaman, dan Aan Nasrudin. Sementara dari HMKI hadir Rifqi Fadhillah, Ketua Umum, beserta jajaran pengurus.
Dalam paparannya, Rifqi Fadhillah menyoroti potensi demografi pemuda Kuningan yang sangat besar, dengan sekitar 191.872 jiwa penduduk usia 15-24 tahun yang merupakan calon pemilih potensial. “Ini adalah aset strategis yang harus disiapkan tidak hanya sebagai pemilih, tetapi sebagai pemilih yang cerdas dan kritis. HMKI siap menjadi jembatan untuk menyampaikan pendidikan pemilih dengan bahasa yang mudah dipahami oleh generasi muda,” ujarnya.
Rencanakan Peluang Kolaborasi Program
Sebagai outcome dari audiensi, KPU Kuningan dan HMKI membahas peluang kolaborasi program yang dapat dilakukan. HMKI yang memiliki jaringan mahasiswa asal Kuningan di berbagai wilayah di Indonesia berpeluang menjalin kolaborasi program dengan KPU Kuningan. HMKI dapat menjadi mitra KPU dalam sosialisasi pendidikan pemilih pemula dan berbagai program lainnya.
Membahas Dinamika Sistem Pemilu Terkini
Lebih dari sekadar program pendidikan pemilih, audiensi ini juga mendiskusikan isu strategis terkait sistem pemilu. KPU Kuningan menyampaikan perkembangan terbaru mengenai rencana penataan daerah pemilihan (dapil) yang dalam wacananya akan dikembangkan dari 5 menjadi 6 dapil, yang masih menunggu perkembangan dari KPU Pusat.
Selain itu, kedua pihak juga mendiskusikan implikasi dari Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan pemilihan umum nasional dan lokal. Hal ini dinilai akan membawa perubahan signifikan dalam landscape politik di tingkat daerah dan membutuhkan sosialisasi yang masif kepada publik.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Kuningan, Asep Budi Hartono, menyampaikan, “Kami menyambut baik inisiatif dan komitmen HMKI. Partisipasi pemuda adalah kunci sukses demokrasi ke depan. Terkait penataan dapil dan pemisahan pemilu, kami berkomitmen untuk terus berkoordinasi dan menyosialisasikannya secara transparan. Kolaborasi dengan organisasi pemuda seperti HMKI sangat kami butuhkan untuk menjangkau segmen pemilih muda.”
Komitmen KPU dan HMKI untuk Pendidikan Pemilih yang Inklusif
Ketua Divisi SDM, Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Aof Ahmad Musyafa, menyampaikan komitmen KPU untuk melibatkan semua lapisan masyarakat, termasuk pemuda.
“Pemilu yang inklusif dan berkualitas dimulai dari pemilih yang cerdas. Kami sangat menyambut kolaborasi dengan HMKI. Energi, jaringan, dan kreativitas anak-anak muda ini akan menjadi kekuatan besar untuk menyampaikan edukasi pemilu yang efektif dan menjangkau semua kalangan, dari kampus hingga pelosok desa,” ujar Aof Ahmad Musyafa.
Senada dengan Aof, Rifqi menyampaikan komitmen HMKI untuk berkontribusi membangun fondasi demokrasi di Kabupaten Kuningan.
“Sinergi antara KPU dan organisasi mahasiswa seperti kami bukan hanya tentang memenuhi kuota partisipasi, tetapi tentang membangun fondasi demokrasi yang berkualitas dan berkelanjutan di Kuningan. Kami siap menjadi mitra aktif,” tutup Rifqi Fadhillah.