Kriminalitas Naik, GERCIN Soroti Peran Pemerintah

Jurnalis: Zuhri
Kabar Baru, Sorong – Gelombang aksi kriminal yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di Kota Sorong memantik keprihatinan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Juru Bicara Gerakan Rakyat Cinta Indonesia (GERCIN) Papua Barat Daya, Andreas Nikson Sowe.
Dalam keterangannya kepada Kabarbaru.co, Andreas mempertanyakan keseriusan pemerintah dan aparat keamanan dalam menanggulangi meningkatnya angka kriminalitas, khususnya yang melibatkan anak-anak muda usia produktif.
“Kriminalitas di Kota Sorong cukup tinggi dan sangat mengkhawatirkan. Kita perlu bertanya, di mana peran pemerintah dan kepolisian? Pemerintah harus hadir memperbaiki moral masyarakat, sementara kepolisian menangani persoalan keamanannya,” tegas Andreas, Kamis (10/7/2025).
Ia menyoroti bahwa mayoritas pelaku kejahatan berasal dari kalangan pemuda yang seharusnya menjadi aset bangsa. Namun, kenyataannya mereka justru terjebak dalam tindakan kriminal akibat tekanan ekonomi dan putus sekolah.
“Mereka adalah usia produktif yang seharusnya mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Pendidikan gratis bukan solusi satu-satunya. Yang lebih penting adalah pembinaan karakter dan pelatihan keterampilan yang bisa mengarahkan mereka ke masa depan yang lebih baik,” ungkap Andreas.
Ia mengusulkan agar pemerintah segera melakukan pendataan terhadap pemuda-pemuda yang putus sekolah maupun mereka yang memiliki masalah sosial lainnya, untuk diberikan pendidikan lanjutan, pelatihan kerja, hingga pendampingan moral.
Tak hanya itu, Andreas juga mendesak aparat kepolisian untuk meningkatkan intensitas patroli malam, mengingat sebagian besar aksi kriminal terjadi pada malam hari.
“Polisi harus aktif patroli malam, dan titik-titik rawan atau zona merah harus dibangun pos keamanan. Kalau ini dilakukan serius dan berkelanjutan, saya yakin angka kriminalitas bisa ditekan,” tambahnya.
Andreas juga menyampaikan bahwa persoalan keamanan ini bukan hanya tanggung jawab kepolisian semata, tetapi membutuhkan komitmen dan keberpihakan pemerintah daerah terhadap generasi muda yang selama ini menjadi korban dari visi dan misi pembangunan yang belum tuntas.
“Pemerintah harus fokus. Jangan biarkan anak-anak muda kita menjadi korban dari sistem yang gagal. Kota Sorong butuh tindakan nyata, bukan hanya janji,” pungkasnya.