BUSOGPUM: Program Mahasiswa IT Telkom Kembangkan Jiwa Wirausaha Anak Panti Asuhan

Jurnalis: Bagaskara Dwy Pamungkas

Purwokerto, 29 Juli 2024 – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat meluncurkan inisiatif baru, BUSOGPUM, yang dirancang untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak-anak Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Purwokerto. Program ini memberikan pendampingan dan pelatihan dalam pembuatan aksesoris dari manik-manik, dengan bahan dasar sampah plastik yang dicampur dengan resin.

Pendekatan ini bertujuan untuk mendidik anak-anak tentang keterampilan kewirausahaan sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dengan mengurangi sampah plastik. Kegiatan ini memberikan pengalaman praktis bagi anak-anak panti asuhan dalam memahami proses produksi, pengelolaan bahan baku, hingga pemasaran produk.

Program BUSOGPUM, yang dipimpin oleh Tia Octo Yuneta, mahasiswa Teknik Industri angkatan 2021, bersama anggota tim Samuel Sinaga (Teknik Industri 2021), Zayyan Khansa Dzakiyyah (Desain Produk 2021), Asmara Dana (Teknik Logistik 2022), dan Feri Nur Firdaus (Teknik Logistik 2022), bekerja di bawah bimbingan dosen pembimbing Ibu Isnaini Nurisusilawati, S.T., M.Sc. dari Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri dan Desain, IT Telkom Purwokerto.

Dalam pernyataannya, Tia Octo Yuneta menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak-anak panti asuhan. “Program yang kita buat berfokus pada peningkatan jiwa wirausaha anak-anak Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Purwokerto untuk menjadi bekal/pondasi ketika mereka memilih untuk mencari pekerjaan atau memulai sebuah usaha,” jelasnya.

Samuel Sinaga menambahkan bahwa penggunaan sampah plastik sebagai bahan baku memberikan manfaat ganda, yaitu mengurangi limbah plastik sekaligus mengajarkan anak-anak tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan lingkungan. Proses pembuatan aksesoris dari manik-manik plastik melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pengumpulan dan pemilahan sampah plastik, pembuatan manik-manik, hingga merangkai manik-manik tersebut menjadi aksesoris yang indah.

Melalui program BUSOGPUM ini, diharapkan anak-anak panti asuhan dapat memiliki bekal yang cukup untuk masa depan mereka, baik dalam hal keterampilan wirausaha maupun kesadaran lingkungan. Hasil karya mereka berupa aksesoris dari manik-manik akan dipasarkan, memberikan tambahan uang saku bagi mereka. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan dan kesadaran yang dapat mereka gunakan sepanjang hidup.