Ketua Demokrat Sumenep Soroti Feodalisme Pesantren di Momen HSN 2025

Jurnalis: Rifan Anshory

Kabar Baru, Sumenep – Ketua DPC Partai Demokrat Sumenep, Indra Wahyudi, menyoroti tradisi yang dinilainya berbau feodal di sebagian pesantren.

Pandangan itu ia sampaikan melalui unggahan di status WhatsApp pribadinya, bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Rabu (22/10).

Dalam unggahan tersebut, Indra menampilkan video yang memperlihatkan seorang pengasuh pesantren menaburkan uang kepada para santri putra dan putri.

Selain itu, di dalam video juga tercantum sebuah narasi bertuliskan “Raja dan Budak”.

“Kalau caranya begini ke santri, baru saya sependapat ini cara yang feodal,” tulis Indra.

Seperti diketahui, belakangan ini, sejumlah pesantren memang menjadi sorotan publik karena munculnya praktik-praktik yang dinilai memperkuat budaya feodal.

Sebagian pihak menilai tradisi penghormatan berlebihan kepada kiai dan pengasuh pesantren berpotensi menciptakan jarak sosial antara guru dan santri.

Namun, di sisi lain, tidak sedikit yang menilai tradisi tersebut sebagai bagian dari adab dan bentuk penghormatan dalam kultur pesantren yang telah mengakar kuat.