Kemenag Sumenep Luncurkan Layanan PSP Cegah Buliying di Pesantren

Jurnalis: Rifan Anshory

Kabarbaru, Sumenep – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, secara resmi meluncurkan layanan PSP (Pesantren Sharing & Peduli) di Aula Pondok Pesantren Assadad Ambunten, Senin (6/5).

Layanan PSP ini merupakan terobosan inovatif dari Seksi PD Pontren Kemenag Sumenep yang dirancang sebagai wadah dialog dan pendampingan bagi santri.

Fokus utamanya adalah menangani isu-isu kekerasan fisik, verbal, bullying, serta berbagai bentuk pelecehan di lingkungan pesantren.

Kepala Kemenag Sumenep, Abdul Wasid menekankan pentingnya kolaborasi dan kepedulian multisektoral dalam menjaga marwah pesantren sebagai lembaga pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.

“PSP adalah bentuk nyata komitmen kami untuk menjadikan pesantren sebagai ruang yang aman dan nyaman bagi para santri. Melalui layanan ini, kami berharap tidak ada lagi tempat bagi kekerasan, bullying, maupun pelecehan di lingkungan pesantren,” kata Wasid, dikutip Rabu (7/5).

Layanan ini diinisiasi atas sinergi antara Kemenag Sumenep, Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU), dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Cabang Sumenep.

“Kolaborasi ini memungkinkan hadirnya tenaga ahli psikolog yang siap memberikan edukasi, konsultasi, dan pendampingan psikologis bagi santri maupun pengasuh pesantren,” tambahnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Assadad, K.H. Muhammad Thaifur Aliwafa, menyambut baik kehadiran terobosan baru ini.

“PSP menjadi angin segar dalam upaya menjaga kesehatan mental dan spiritual santri,” ujarnya.

Dengan diluncurkannya Layanan PSP, Kemenag Sumenep ingin mempertegas komitmennya dalam membangun sistem pendidikan pesantren yang lebih manusiawi, inklusif, dan progresif.

Selain itu, juga  upaya menciptakan lingkungan pesantren yang aman, nyaman, dan ramah bagi santri.