Kasus DBD di Sumenep Tembus 784 Orang Per Juni 2025, 3 Balita Meninggal

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabar Baru, Sumenep – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep mencapai tingkat yang mengkhawatirkan pada pertengahan tahun 2025.
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep mencatat, hingga Juni 2025, jumlah kasus telah menembus angka 784.
Dari data tersebut, sebanyak 349 kasus terjadi pada kelompok anak-anak, dan 435 kasus dialami oleh kelompok dewasa.
Tragisnya, wabah ini telah merenggut nyawa 7 orang warga. Korban jiwa tersebut terdiri dari 3 balita di bawah usia 5 tahun, 1 anak-anak, dan 3 orang dewasa.
Meski demikian, kabar baik datang dari 777 orang yang dinyatakan telah sembuh.
Berdasarkan distribusi per Puskesmas, wilayah dengan kasus tertinggi adalah: Kecamatan Kalianget 90 kasus, Kecamatan Ambunten 52 kasus, Puskesmas Pandian: 49 kasus, Kecamatan Rubaru dan Dungkek masing-masing 47 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumenep, Achmad Syamsuri, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kesehatan, terutama di musim kemarau basah yang rentan terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
“Segera periksakan diri ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat apabila muncul tanda-tanda seperti demam, nyeri, dan meriang,” pesan Syamsuri, Jumat (9/7).
Syamsuri juga menekankan pentingnya pola hidup sehat sebagai langkah preventif.
“Terapkan pola makan bergizi, istirahat yang cukup, dan jangan lupa berolahraga rutin. Dengan upaya bersama, insya Allah stamina tubuh kita dapat terjaga untuk mencegah penularan,” pungkasnya.