Karang Taruna Poponcol Suarakan Kebebasan Ekspresi Lewat Karya Visual

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Karawang – Sebuah karya visual yang ditampilkan Karang Taruna Poponcol, Desa Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, menjadi sorotan publik. Karya tersebut menyuarakan keprihatinan mendalam atas kondisi kebebasan berekspresi di Indonesia.

Dalam karya itu, digambarkan sosok bersayap yang terluka, mulut dibungkam, dan mata tertutup. Menurut Suraj Pratama, perwakilan Karang Taruna Poponcol, simbol-simbol tersebut merepresentasikan berbagai peristiwa yang belakangan mencerminkan pembatasan ruang kebebasan warga negara.

“Sayap yang terluka melambangkan banyaknya kasus yang membebani bangsa. Mulut yang dibungkam menjadi tanda pembatasan dalam menyuarakan hak-hak, sementara mata yang tertutup adalah simbol kian sempitnya ruang berekspresi,” ujar Suraj Pratama, Minggu (17/8).

Ia menambahkan, pembatasan itu terlihat jelas dari sejumlah kasus belakangan, mulai dari pameran seni hingga pertunjukan musik yang mendapat larangan. Padahal, menurutnya, warga negara seharusnya memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri dan menyampaikan pendapat di ruang publik.

Menariknya, karya visual tersebut juga menampilkan dua sosok pemuda yang berusaha melepaskan rantai di leher figur utama. Suraj menilai, itu adalah representasi harapan generasi muda untuk membebaskan bangsa dari belenggu yang menghambat kebebasan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa generasi muda tidak tinggal diam. Ada semangat untuk membantu bangsa ini lepas dari belenggu, agar luka-luka bisa sembuh dan Indonesia kembali terbang bebas dalam keberagaman dan keadilan,” jelasnya.

Karya tersebut menjadi kritik halus sekaligus seruan agar kebebasan berekspresi tetap dijaga sebagai hak dasar setiap warga negara. (Vall)