Islah Bahrawi Kritik Kejagung yang Dinilai Melempem Tangani Kasus Silfester Matutina

Jurnalis: Hanum Aprilia
Kabar Baru, Jakarta – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi, melontarkan kritik tajam terhadap Kejaksaan Agung (Kejagung) yang dinilainya tidak tegas dalam menangani kasus Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina.
Melalui akun X pribadinya, Islah menyindir Kejagung yang menurutnya hanya berani menindak kasus korupsi besar, tetapi melempem ketika berhadapan dengan Silfester.
“Percuma saja mengumumkan pengungkapan korupsi miliaran hingga triliunan rupiah, memamerkan hasil sitaan bergunung-gunung, dan menjerat banyak tokoh penting. Tapi ketika menghadapi Silfester saja, nyali Kejagung langsung ciut!” tulis Islah dalam unggahannya.
Sebelumnya, Silfester Matutina terjerat kasus hukum setelah menuduh Jusuf Kalla (JK) sebagai akar masalah bangsa dalam orasinya pada 15 Mei 2017.
Dalam pernyataannya saat itu. Silfester juga menuding JK menggunakan isu rasial untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta.
Kasus tersebut berlanjut hingga ke tingkat kasasi. Mahkamah Agung kemudian memperberat vonis Silfester menjadi 1,5 tahun penjara melalui putusan Nomor 287 K/Pid/2019 tertanggal 20 Mei 2019.
Tidak berhenti di situ, pada Agustus 2025, Silfester mengajukan peninjauan kembali (PK) ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, majelis hakim menyatakan permohonan PK tersebut gugur.
Islah menilai, sikap lembek Kejagung dalam menangani Silfester mencederai rasa keadilan publik.
Ia menegaskan, aparat penegak hukum seharusnya tidak pilih kasih dan tetap profesional dalam menegakkan hukum, siapa pun yang terlibat.