Enam Organisasi Pelajar Lintas Ormas Satukan Doa untuk Indonesia Damai

Jurnalis: Nur Haliza
Kabar Baru, Jakarta – Ratusan pelajar yang tergabung dalam Poros Pelajar malam ini menggelar doa bersama di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat.
Agenda ini digelar sebagai bentuk kepedulian generasi muda terhadap kondisi bangsa, sekaligus upaya menyejukkan suasana di tengah meningkatnya gelombang demonstrasi yang dinilai sudah melewati batas hingga merusak fasilitas umum.
Poros Pelajar merupakan forum kebersamaan lintas organisasi pelajar Islam, terdiri dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Pelajar Islam Indonesia (PII), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Pelajar Persatuan Islam (IP Persis), dan Ikatan Pelajar Putri Persatuan Islam (IPP Persis).
Melalui doa bersama ini, mereka ingin menghadirkan energi positif, menyejukkan hati, serta mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk menyalurkan aspirasi dengan cara yang bermartabat.
Dalam suasana khidmat, lantunan ayat suci Al-Qur’an, dzikir, dan doa dipanjatkan agar bangsa Indonesia senantiasa dilindungi dari perpecahan dan konflik horizontal.
Doa juga ditujukan untuk para pemimpin agar diberi kebijaksanaan dalam merespons situasi, serta untuk masyarakat agar tetap sabar dan tidak terprovokasi oleh tindakan-tindakan yang merugikan kepentingan bersama.
Perwakilan Poros Pelajar, Muh Agil Nuruzzaman (IPNU), menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk ikhtiar moral pelajar dalam meredam suasana.
“Demonstrasi adalah hak, tetapi ketika sudah melampaui batas dan merusak, maka kita sebagai pelajar harus hadir dengan cara lain: lewat doa, kesejukan, dan ajakan moral. Doa bersama ini adalah langkah kami untuk menyejukkan hati masyarakat,” ujarnya.
Senada, Washfi Velasufah (IPPNU) menambahkan bahwa doa bersama ini juga menjadi pesan persatuan.
“Kita ingin menunjukkan bahwa aspirasi tidak harus dengan amarah. Melalui doa, kita bersatu demi bangsa. Pelajar hadir membawa keteduhan, bukan menambah kegaduhan,” ungkapnya.
Selain doa, acara ini juga diisi dengan tausiyah yang menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan mengutamakan keselamatan diri.
Para pembicara mengingatkan bahwa kerusakan fasilitas umum hanya akan merugikan masyarakat sendiri, sementara pelajar seharusnya tampil sebagai teladan dalam menjaga peradaban.
Kegiatan yang berlangsung hingga malam hari ini ditutup dengan komitmen bersama dari seluruh organisasi pelajar lintas ormas untuk terus berkontribusi dalam menjaga kedamaian dan persatuan bangsa.
Poros Pelajar berharap, doa yang dipanjatkan malam ini dapat menjadi penyejuk di tengah panasnya situasi, serta mengetuk pintu langit agar Indonesia senantiasa diberi kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan.