Pelajar Makassar Terinspirasi Jual Organ Manusia Dari Internet, Polri Kecolongan
Jurnalis: Veronika Dian Anggarapeni
Kabar Baru, Jakarta – Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa pihaknya memberikan atensi khusus terkait, dua remaja asal Makassar, Sulawesi Selatan yang membunuh seorang bocah dan hendak menjual organ tubuhnya.
Menurutnya, Bareskrim Polri akan turun langsung menangani kasus tersebut dan memberikan prioritas utama, agar masalah yang terjadi segera terselesaikan. Pasalnya, itu menyangkut konflik antar masyarakat dan pelaku yang masih di bawah umur.
“Bareskrim mengatensi kasus-kasus seperti itu, dan pasti memerintahkan jajaran untuk menuntaskan dan Bareskrim akan back-up penyidikan untuk ungkap tuntas,” kata Dedi Prasetyo di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Lebih lanjut, dia mengajak semua orang tua kedepannya lebih bijak memberikan kebebasan kepada anak-anaknya dalam mengunakan smartphone dan internet. Pasalnya dua tersangka yang masih bocah tersebut, terobsesi membunuh dan memutilasi korban karena terinspirasi internet.
Seharusnya, kata dia yang lebih bertanggung jawab dalam kasus ini adalah orang tua. Pengawasan dan pengendalian internal terhadap anak-anak diperketat. Dia mengajak kasus ini jadi pelajaran agar tidak terulang lagi.
“Bersama stakeholder terkait dan juga meningkatkan peran social awareness untuk aktif menjaga anak-anak kelompok rentan. Seharusnya ini dijadikan pelajaran agar tidak terulang,” sambungnya.
Sebagai informasi, sebelumnya polisi mengatakan dua remaja di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), sudah satu tahun terobsesi menjual organ tubuh. Para pelaku hendak cepat kaya.
“AR ini dari tahun 2022 dia buka akun (website) terkait penjualan organ tubuh manusia. Organ tubuh itu kan hati, jantung, ginjal, paru. Itu per dolar kalau dirupiahkan kan mahal itu,” ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir.
AR diduga mulai membuka website jual beli organ manusia secara autodidaktik. Selama satu tahun belakangan, AR terus menyimpan hasrat menjual organ hingga akhirnya melihat kesempatan saat bertemu dengan korban.
“Kurang lebih 1 tahun ada dalam benaknya membunuh korban. Cuma baru terlaksana hari Minggu kemarin,” pungkasnya.