Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Diduga Lasahan Tebu Hingga Mengering Jadi Pemicu Pemberhentian Penebang Tebu Lokal

Keterangan foto: Ilustrasi penebang tebu.

Jurnalis:

KABAR BARU, BANYUWANGI – Belasan penebang tebu lokal di Afdeling Kalisari, Kebun PTPN 1 Regional 5 Kendenglembu mengeluh. Mereka mengeluh lantaran diberhentikan sementara untuk tebang bahan baku gula milik Pabrik Gula (PG) PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Glenmore.

Seperti diketahui belasan penebang tebu  lokal yang berasal dari Afdeling Kendenglembu, PTPN 1 Regional 5 dikabarkan diliburkan sementara tanpa alasan yang jelas akibatnya pekerja yang mayoritas wong cilik itu menganggur.

Jasa Pembuatan Buku

“Sudah tiga hari pak, kita libur tebang tebu,” kata H, salah satu penebang tebu asal Afdeling Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Sabtu, (31/5/2025).

Kepada wartawan H, pria yang tidak mau disebutkan namanya tersebut tidak tahu pasti apa sebabnya dirinya bersama rombongan tebang tebang diistirahatkan sementara padahal lahan tebunya ribuan hektar yang belum ditebang.

Namun kata dia, herannya kok hanya rombongannya saja yang diistirahatkan oleh pihak kebun, padahal yang lain tidak diliburkan. Ironisnya para penebang dari luar tidak ada yang diliburkan.

“Lucu ini pak, pihak kebun kok malah mementingkan penebang dari luar daerah. Kami ini asli warga perkebunan,” terang H.

Kejadian tersebut menjadi perhatian Prasetyo,  salah satu tokoh pemuda asal Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.

Kepada wartawan dirinya mengaku sangat menyayangkan kejadian itu. Menurutnya pihak kebun itu harus mengutamakan warga lokal atau warga daerah jangan justru mementingkan warga luar daerah.

Kata Prasetyo, warga lokal ini sangat butuh pekerjaan dan harus diutamakan oleh pihak perkebunan.  Mereka ini hanya wong cilik yang bekerja untuk mencukupi keluarganya sehari hari.

“Warga lokal ini butuh kesejahteraan ekonomi dari Pabrik Gula (PG) Sinergi Gula Nusantara (SGN) Glenmore. Bagaimana bisa sejahtera kalau hanya bekerja tebang tebu saja pihak kebun lebih mementingkan warga luar daerah,” ucap Prasetyo.

Masih lanjut Prasetyo, lahan tebu di PTPN 1 Regional 5 di Glenmore, ini kan ribuan hektar kenapa bisa penebang diistirahatkan itu kan aneh dan ada apa ?.

“Kejadian ini menandakan ketidak mampuan manajeman perkebunan dalam mengelola tebu saat musim giling tahun 2025,” paparnya.

Prasetyo meminta kepada jajaran direksi dan Direktur atau SPI PTPN 1 Regional 5 turun kelapangan guna melihat kejadian yang sebenarnya terjadi dilapangan. Dan jangan hanya asal menerima laporan dari petugas yang ada dilapangan.

“Ingat PTPN 1 Regional 5 ini merupakan perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dan BUMN itu milik negara, jadi siapapun yang penting warga Indonesia berhak untuk mengawasi kinerja mereka” tutup Prasetyo.

Sementara itu Suryo, Asisten Manager (ASMAN) Afdeling Kalisari Kebun Kendenglembu, PTPN 1 Regional 5 saat dikonfirmasi soal pemberhentian penebang tebu lokal tersebut bungkam. Pertanyaan wartawan melalui sambungan whatsapnya hanya dibaca namun tidak ia jawab.

Hasil penelusuran Kabarbaru.co, pemberhentian para penebang lokal tersebut diduga dipicu banyaknya lasahan tebu yang tidak terangkut ke PG SGN hingga mengering. (Tim)

 

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store