Bukan Upacara, Lapangan Sekolah Jadi ‘Laundry’ Raksasa Siswa SMPN 4 Purwakarta

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Suasana berbeda tampak di halaman SMP Negeri 4 Purwakarta pada Selasa pagi (27/6/2025). Tak seperti biasanya, lapangan upacara sekolah tersebut dipenuhi oleh ratusan siswa yang membawa ember, sabun, dan pakaian kotor. Mereka bukan tengah bersiap mengikuti upacara, melainkan ambil bagian dalam kegiatan unik bertajuk Festival Mencuci Baju Sendiri.
Meski ada yang terlihat canggung, sebagian besar siswa menunjukkan antusiasme tinggi. Aktivitas mencuci pakaian secara manual ini bukan sekadar lomba, melainkan sarana pembelajaran karakter yang digagas pihak sekolah.
“Kami ingin menanamkan nilai-nilai kemandirian, kedisiplinan, serta tanggung jawab melalui kegiatan yang sederhana namun bermakna. Siswa diajak untuk tidak selalu bergantung pada orang tua maupun mesin cuci,” ujar Kepala SMPN 4 Purwakarta, Muhammad Nursodik.
Di tengah suasana ramai dan tawa siswa yang sibuk menyikat pakaian, terlihat Adam Amar, salah satu peserta, dengan wajah ceria menunjukkan hasil cucian yang masih basah.
“Nyuci manual ternyata seru juga. Selain bisa lebih bersih, ini juga jadi latihan biar enggak terlalu bergantung sama orang tua,” ungkapnya.
Sementara itu, Sarah, siswi lainnya, mengaku ini adalah pengalaman pertamanya mencuci pakaian tanpa bantuan mesin.
“Awalnya agak sulit, apalagi pas harus peras baju. Tapi lama-lama terbiasa juga. Seru buat belajar mandiri,” katanya.
Kegiatan ini menjadi respons kreatif sekolah terhadap kekhawatiran meningkatnya ketergantungan siswa pada gawai. Daripada sekadar melarang, pihak sekolah memilih pendekatan edukatif lewat praktik langsung pekerjaan rumah tangga.
Setelah selesai mencuci, para siswa menjemur pakaian mereka di tepi lapangan. Deretan jemuran dengan berbagai warna baju menjadi pemandangan unik dan hangat, sekaligus menandai suksesnya kegiatan yang sederhana namun penuh makna tersebut.