BEM Unija Desak Polres Sumenep Usut Tuntas Kasus PUTRI ID

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabarbaru, Sumenep – Kasus dugaan kelalaian teknis jaringan wifi “PUTRI ID” milik pria berinisial FW di Sumenep, mendapat sorotan tajam para aktivis.
Salah satunya datang dari Presiden Mahasiswa (Presma) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Wiraraja (Unija), Abdurrahman Saleh, yang mendesak Polres Sumenep, mengusut kasus tersebut.
“Jika dalam waktu dekat tidak ada langkah konkret dari pihak kepolisian, kami siap untuk menggalang aksi besar demi menuntut keadilan bagi para korban dan keamanan masyarakat,” katanya, Jumat (21/2).
Sebab, kata Abdurrahman, pemilik bisnis telekomunikasi itu kurang memerhatikan keselamatan dan keamanan orang lain.
“Kami tidak ingin nyawa masyarakat menjadi taruhan akibat kelalaian dan ketidakpedulian pihak-pihak yang hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan aspek keselamatan,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong pihak terkait mengusut dugaan bermasalahnya bisnis jaringan wifi tersebut.
“Kami juga meminta KSOP dan Syahbandar memastikan penarikan menarik kabel PUTRI ID di bawah laut. Sebab, kabelnya diduga tidak ada izin di Kementerian Komunikasi dan Digital (KOMDIGI). Polres Sumenep juga harus dan wajib meminta surat Izin Penarikan kabel di bawah laut kepada pihak terkait,” tegasnya.
Terpisah, Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengonfirmasi bahwa FW mangkir dari panggilan penyidik pada Selasa (18/2) lalu.
“Ya, benar, pihak PT. Putri ID tidak menghadiri panggilan pertama yang telah kami layangkan. Oleh karena itu, penyidik akan segera mengirimkan pemanggilan kedua,” terangnya.
Di sisi lain, FW mengaku bukan abai atas penggilan polisi, melainkan ada kesibukan lain di luar sana.
“Kami bukannya mengabaikan panggilan, tapi ada agenda lain yang sudah terjadwal. Namun, kami siap menghadapi proses hukum sesuai aturan,” katanya.
Sebelumnya, pemilik bisnis wifi PUTRI ID, FW dilaporkan oleh AS, warga Pulau Talango, atas kecelakaan akibat juntaian kabel wifi di tengah jalan.