Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

APTRI Banyuwangi Sebut Anjloknya Harga Tetes dan Gula Hambat Swasembada Gula Nasional

Rojikin, (kiri) penasehat dan Rifki Alamudi, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Banyuwangi. (Joko/Kabarbaru).

Jurnalis:

KABAR BARU, BANYUWANGI – Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyebut turunya harga tetes dan gula petani bakal menghambat suksesnya swasembada gula nasional.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rojikin, selaku dewan pengawas pengurus APTRI Kabupaten Banyuwangi, kepada awak media pada Minggu, (10/8/2025).

Jasa Pembuatan Buku

“Menurut hemat kami, dengan turunya harga tetes dan gula petani dipasaran ini bakal menjadi penghambat suksesnya program swasembada gula pemerintah,” katanya.

Selain bisa menghambat terhadap program pemerintah dalam swasembada gula, kata Rojikin, turunya harga tetes dan gula petani juga berdampak kepada petani tebu dan juga pada buruh tani.

“Dampak dari anjloknya harga gula juga akan berimbas terhadap pertumbuhan perekonomian rakyat terutama para petani tebu dan juga buruh tani,” tuturnya.

Rojikin, menegaskan, dalam menghadapi persoalan ini, dirinya berharap agar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) komisi  IV memberikan pintu kepada petani tebu rakyat untuk duduk bersama mencari solusi.

Bahkan kata dia, tidak hanya DPR – RI, pemerintah juga harus ikut bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga dalam rangka melindungi petani dan konsumen dengan melibatkan badan pangan nasional (Bapanas), kementrian perdagangan dan juga Menteri Pertanian (Mentan), alasanya adalah, karena mereka mempunyai peran penting mengatur harga tetes dan gula.

“Menurut kami mereka ini mempunyai kewenangan intervensi pasar agar gula impor bisa terkendali sehingga tidak berdampak pada harga tetes dan gula petani. Atau solusi lainya pemerintah harus membeli gula petani,” terangnya.

Menurut dewan penasehat APTRI Bumi Blambangan, itu, langkah – langkah ini harus segera dilakukan supaya oleh pemerintah karena menyangkut nasib perekonomian para petani dan buruh tani

“Kalau ini tidak segera dilakukan maka bisa dipastikan ayam akan mati di lumbung sendiri,’tegas Rojikin.

Senada dengan Rojikin, Ketua APTRI, Kabupaten Banyuwangi, Rifki Alamudi, mendukung langkah Ketua Umum APTRI yang berencana akan melakukan aksi demo akibat anjloknya harga tetes dan gula petani.

“Tentunya kami akan mendukung penuh langkah Ketum untuk melakukan aksi,” tegasnya.

“Kami juga menyakini jika harga tetes dan gula petani yang impoten ini akan menjadi  salah satu penyebabnya kegagalan suksesnya program swasembada gula nasional pemerintah,” imbuh pria yang akrab disapa Kiki. (*)

 

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store