Abdur Razak Usung 5 Misi Besar Majukan PMII Jatim

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabar Baru, Probolinggo – Abdur Razak, calon Ketua Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jawa Timur (PKC PMII Jatim), menghadirkan terobosan strategis bagi organisasi dengan mengusung visi “Bergerak dan Mengabdi”.
Visi ini menjadi fondasi lima misi besar yang ditawarkannya untuk masa depan PMII Jatim.
“Kita butuh kepemimpinan yang tidak hanya paham sejarah PMII, tapi juga siap merespons tantangan zaman dengan tetap berpijak pada nilai-nilai Ahlus Sunnah wal Jamaah,” tegas Razak, Kamis (29/5).
1. Penguatan Ideologi
Aktivis asal PMII Probolinggo ini berkomitmen mengembalikan nilai-nilai Ahlus Sunnah wal Jama’ah sebagai landasan gerakan.
“PMII harus kembali pada khittah-nya sebagai gerakan intelektual yang religius dan progresif. Tanpa pijakan ideologis yang kuat, arah perjuangan kita akan goyah,” ujarnya.
2. Kaderisasi Dinamis & Kontekstual
Ia merancang roadmap kaderisasi berjenjang, dinamis, dan kontekstual, yang tidak sekadar formalitas, melainkan mampu menjawab kebutuhan zaman.
“Sudah saatnya kaderisasi tidak hanya jadi ritual formal. Kita butuh sistem yang mampu menjawab tantangan sosial di setiap lapisan masyarakat,” sambungnya.
3. Transformasi Digital Organisasi
Razak mendorong tata kelola organisasi yang modern dan akuntabel melalui digitalisasi secara strategis.
“PMII harus hadir dalam ruang digital sebagai kekuatan intelektual dan gerakan sosial. Bukan hanya eksis, tapi juga memimpin narasi,” tambahnya.
4. Advokasi Berbasis Riset
Selain itu, ia juga menekankan optimalisasi advokasi melalui pendekatan partisipatif dan riset mendalam, guna memperkuat budaya intelektual serta kepekaan sosial.
“Kita harus turun ke bawah, mendengar langsung suara rakyat. PMII tidak boleh kehilangan keberpihakan,” katanya.
5. Kemandirian Ekonomi Organisasi
Bagi Razak, menggagas pembangunan ekonomi alternatif berbasis potensi kader merupakan keharusan bagi PMII.
“Organisasi yang kuat adalah organisasi yang mandiri. Kita tidak bisa terus bergantung pada donatur. PMII harus punya ekosistem ekonomi sendiri, berbasis potensi kader,” imbuhnya.
Yang pasti, kata Razak, pihkanya berkomitmen melakukan pembaharuan. Namun, tetap menghormati tradisi.
“Saya tidak datang dengan janji, melainkan dengan kerja. Jika dipercaya, seluruh daya upaya akan saya curahkan untuk kemajuan PMII Jatim,” pungkasnya.