Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Klaim Listrik Aceh Pulih 93% Ternyata Bohong, Bahlil dan Dirut PLN Harus Mundur

Desain tanpa judul - 2025-12-12T151810.349
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (foto: PLN).

Jurnalis:

 Kabar Baru, Jakarta – Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO), Teuku Yudhistira, meminta Presiden Prabowo Subianto segera mencopot Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.

Tuntutan ini muncul setelah kedua pejabat tersebut memberikan keterangan palsu mengenai kondisi kelistrikan di Aceh yang diklaim telah pulih 93% pascabencana.

Jasa Penerbitan Buku

Yudhistira menyebut pernyataan pemulihan listrik yang tidak sesuai dengan fakta lapangan sebagai tindakan yang menjijikkan dan melukai perasaan korban. Ia menilai informasi bohong tersebut sama saja nge-prank masyarakat Aceh yang sedang berduka.

“Ini maksudnya apa, mau nge-prank korban bencana yang sedang berduka? Atau sengaja menyampaikan informasi demi Asal Bos Senang (ABS)? Sungguh sangat menjijikkan apa yang sudah kalian lakukan,” kata Yudhistira kepada Jurnalis Kabarbaru di Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Sebagai tokoh yang memiliki ikatan daerah dengan Aceh, Yudhistira menyatakan merasa sakit hati. Ia melihat Presiden tidak punya pilihan selain memecat Menteri ESDM dan Dirut PLN karena mereka telah mempermainkan rakyat Aceh yang tengah menghadapi musibah.

Tuntutan Mundur Setelah Permintaan Maaf PLN

Yudhistira mengungkapkan, timnya yang berada di Aceh Tamiang, Aceh Utara, hingga Aceh Tengah (Takengon dan Bener Meriah) melaporkan bahwa masyarakat hidup dalam kondisi memprihatinkan, terutama karena listrik mati total.

Ia menjelaskan, Relawan Listrik Untuk Negeri pada awalnya memahami situasi sebagai force majeure dan tidak menyalahkan PLN.

Namun, informasi dari Menteri ESDM yang mengklaim pemulihan hampir selesai seharusnya menjadi kabar gembira, tetapi justru berubah menjadi menyakitkan karena terbukti hanya kebohongan.

“Pernyataan Bahlil di media soal kondisi kelistrikan di Aceh tentunya berasal dari informasi yang Darmo sampaikan sebagai institusi bawahannya. Artinya, Darmo harus ikut bertanggung jawab atas kesalahan yang kami anggap sangat fatal,” ujar Yudhistira.

Meskipun Dirut PLN Darmawan Prasodjo kemudian menggelar konferensi pers dan menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan informasi tersebut, Yudhistira menilai hal itu tidak cukup.

“Enak sekali cuma minta maaf. Kami minta mundur atau Presiden kami desak pecat kedua pejabat yang bekerja tidak becus ini, dan pecat pejabat PLN lain yang ikut memosting informasi bohong ini di medsosnya kayak GM PLN P3BS dan pejabat lainnya,” tegasnya.

PLN Akui Pemulihan Belum Tuntas

Dalam konferensi pers yang sama, Dirut PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh.

Ia mengakui bahwa informasi awal mengenai pemulihan 93% tidak akurat karena timnya menghadapi tantangan teknis yang sangat berat di lapangan.

Darmawan menjelaskan, kegagalan sinkronisasi kelistrikan telah mengisolasi seluruh wilayah Aceh dari jaringan sistem Sumatera. Ia menyebut, robohnya enam tower transmisi Bireuen–Arun menjadi penyebab utama.

Bencana banjir bandang yang terjadi mengakibatkan sungai melebar drastis dari 80 meter menjadi lebih dari 300 meter, yang turut menghanyutkan kabel transmisi.

PLN menargetkan waktu sekitar lima hari ke depan untuk memulihkan sistem kelistrikan secara menyeluruh di Aceh.

Tim recovery PLN telah di kerahkan dan Darmawan Prasodjo sendiri berada di Aceh untuk memastikan penanganan berjalan langsung dan cepat.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store